Jakarta, Meninggalnya Ayu Dyah Kusumaningrum dalam kecelakaan KA Malabar di Tasikmalaya menjadi perhatian AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia). Sebab Ayu meninggal saat akan mengantarkan ASI perah untuk buah hatinya. Atas kasus ini, AIMI menilai masih banyak perusahaan di Indonesia yang kurang memberikan dukungan pada ibu menyusui.
"Ini potret perjuangan ibu menyusui di Indonesia, yang harus bekerja jarak jauh karena cuti yang diberikan tidak memadahi," kata Nia Umar dari AIMI, saat dihubungi detikHealth, Senin (7/4/2014).
Ayu (27), salah satu korban tewas dalam kecelakaan KA Malabar jurusan Bandung-Malang pekan lalu adalah karyawati PT KAI yang bertugas di Bandung. Seminggu sekali, ia pulang ke Malang Jawa Timur untuk mengantar ASI perah untuk anaknya, Muhammad Daffa Althaf Purnama yang baru berusia 7 bulan.
Kurangnya dukungan dari perusahaan, menurut Nia telah mengharuskan ibu-ibu menyusui di Indonesia untuk berjuang ekstra keras demi memenuhi kebutuhan ASI anaknya. Seperti Ayu misalnya, seharusnya kebutuhan menyusui bisa menjadi pertimbangan untuk bisa mendapatkan mutasi sehingga tidak perlu bekerja jauh dari keluarga.
"Nggak kebayang kan, tiap Minggu bolak-balik dari Bandung ke Malang," kata Nia.
Dalam peraturan yang berlaku saat ini, perusahaan memberikan cuti melahirkan selama 6 bulan. Biasanya, fasilitas tersebut diambil 3 bulan sebelum melahirkan hingga 3 bulan sesudahnya. Nia menilai kondisi ini kurang mendukung pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
(up/vta)