PROGRAM Keluarga Berencana (KB) terus bergulir untuk menekan angka kelahiran dan ledakan penduduk. Data yang dimiliki Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jawa Barat menjadi juara penduduk terbesar.
Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan, Jawa Barat merajai jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 45 juta. Diprediksi, akan membludak menjadi 57 juta pada 2035.
Lalu disusul oleh Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten naik 65 persen dari tahun 2010. Riau pun memiliki angka pertumbuhan penduduk 3 persen per tahun yang didominasi oleh migrasi penduduk ke Batam.
"Karena itu, Indonesia kalau tak berhati-hati, pada 2050 bahwa penduduk Indonesia bisa menjadi sekira 340 juta. Kita berharap dengan kerja seluruh pihak menyukseskan program KB, salah satunya Aisyiyah," katanya saat Rakernas II Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah Tahun 2014 di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jumat, 13 Maret 2014.
Fasli mengakui bahwa program KB sejauh ini belum terlalu berhasil. Ada sejumlah propinsi, seperti NTT yang mengalami bonus demografi, justru para penduduk usia produktif banyak bekerja menjadi TKI di luar negeri, begitu juga penduduk Pantura.
"Angka kematian bayi, balita, juga masih menjadi problem yang harus dihadapi, meskipun menurun dikit sekali menurunnya," ungkapnya.
Dia meminta kepada para orangtua untuk mengutamakan kehidupan 1.000 hari bagi anak-anaknya. Sebab, 1000 hari pertama bagi anak adalah masa keemasan yang penting bagi pertumbuhan anak.
"1.000 hari pertama kehidupan penting, muali dari perkembangan otak, pertumbuhan massa tubuh dan komposisi badan, serta metabolisme glukosa. Pemenuhan gizi adalah yang utama," tutupnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.