Jakarta, Begitu banyak manfaat yang diberikan jika melakukan aktivitas fisik. Tidak hanya orang yang dalam keadaan sehat, namun orang yang mengidap penyakit tertentu juga disarankan untuk melakukan aktivitas fisik. Pasien kanker payudara adalah salah satunya.
Seperti dikutip BBC News, Sabtu (15/3/2014), wanita yang mengidap kanker payudara disarankan untuk membiasakan diri melakukan aktivitas fisik. New National Institute for Health and Care Excellence (NICE) mengungkapkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan wanita yang mengidap kanker tidak akan memperburuk kondisi tubuh mereka. Malah dengan aktivitas fisik, kondisi kesehatan mereka akan semakin membaik.
1 dari 5 orang yang mengidap kanker payudara akan berisiko lymphoedema di lengan, tangan, jari, atau bahkan dada. Lymphoedema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh pembentukan kembali cairan getah bening pada permukaan jaringan dalam tubuh. Pembengkakan ini dapat terjadi setelah menjalani operasi pengangkatan kanker payudara atau terapi radiasi yang merusak sistem kelenjar getah bening.
Menurut Prof Mark Baker, direktur dari NICE, lymphoedema adalah salah satu efek samping yang mungkin pasien kanker payudara dapatkan setelah melakukan operasi ataupun radioterapi dalam penanganan kanker tersebut. Kondisi ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat memberikan rasa sakit kepada para pasien.
Dan untuk mengatasi rasa sakit ini, Baker menyarankan pasien kanker payudara untuk melakukan aktivitas fisik yang disebut dapat membantu mereka jika harus hidup dengan lymphoedema. Bagaimana pun juga, lymphoedema akan terus ada di dalam tubuh pasien kanker payudara dan berdampak pada pergerakan tubuh.
"Lymphoedema tidak akan hilang sepenuhnya, namun tetap bisa dikontrol. Itulah yang diperlukan (mengontrol). Dan dengan aktivitas fisik, pasien dapat mengontrol lymphoedema," tutur Jackie Harris, perawat spesialis di Breast Cancer Care, Amerika.
"Dokter dan perawat harus mendiskusikan manfaat aktivitas fisik ini kepada pasien. Supaya pasien bisa tahu bahwa aktivitas fisik dapat bermanfaat besar bagi hidup mereka," ujar Baker.
Adapun aktivitas fisik yang dimaksud dalam hal ini adalah akitivitas fisik sederhana namun dilakukan secara rutin. Cukup dengan melakukan pergerakan sederhana di setiap harinya, maka aktivitas fisik dapat mengurangi risiko berbahaya yang ditimbulkan dari lymphoedema.
"Yang penting itu rutin dilakukan. Jika ingin melakukan aktivitas fisik tambahan juga tidak apa-apa, karena juga akan bermanfaat. Misalnya untuk mengatasi pembengkakan pada lengan yang dapat menganggu pergerakan tubuh," terang Harris.
(vit/vit)