Jakarta, Penyakit ginjal kronik merupakan gangguan struktur atau penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengenali penyebab-penyebab munculnya penyakit ini, agar komplikasi lain bisa diminimalisasi.
Menurut sebuah penelitian, orang yang pernah mengalami gangguan ginjal akut akan lebih mudah terkena penyakit ginjal kronik. "Orang yang sudah mengalami gangguan ginjal akut, seolah-olah ginjalnya itu punya memori. Ketika seseorang pernah mengalami gangguan ginjal akut sebelumnya maka akan lebih mudah masuk ke penyakit gagal ginjal kronik," ujar Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD-KGH.
Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers 'Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2014: Penyakit Ginjal Kronik dan Penuaan yang diadakan di Hotel JW Marriott, Jl Lingkar Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Berdasarkan penyebabnya, penyakit ginjal kronik dibagi menjadi menjadi beberapa penyebab. Pertama adalah pre-renal, yang berarti pengganggunya adalah segala sesuatu yang berada di luar ginjal. Contohnya pada orang yang gagal jantung. Fungsi pompa jantung berkurang sehingga darah yang mengalir ke ginjal akan berkurang. Hal tersebut bisa mengakibatkan penurunan fungsi ginjal.
Selain jantung, penyebab lainnya adalah sirosis hati, yaitu kelainan kronik pada hati pasien yang membuat livernya menjadi keras. Orang dengan liver mengeras dan sudah sampai stadium akhir fungsi ginjalnya bisa terganggu.
Kedua adalah penyakit vaskular ginjal, yaitu penyakit pembuluh darah yang ada di dalam ginjal. Ada dua penyebab yang paling sering terjadi yaitu nefrosklerosis hipertensi dan stenosis arteri renalis.
Nefrosklerosis hipertensi biasanya terjadi pada orang-orang dengan tekanan darah tinggi dan tidak dikendalikan dalam jangka panjang. Sementara stenosis arteri renalis yaitu penyempitan pembuluh nadi yang menuju ginjal.
"Penyebab lainnya yaitu radang di saringan ginjal, penyakit lupus, atau ada sumbatan mulai dari aliran urine sampai ke kandung kemih. Bisa juga karena tumor. Pada kasus pria biasanya muncul karena prostat yang membesar," papar Dr Parlindungan, yang juga merupakan staf Divisi Ginjal Hipertensi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.
Ia menambahkan, untuk kasus wanita bisa juga karena adanya kanker pada mulut rahim. Jika kanker ini sudah berkembang dan menekan aliran urine, maka wanita tersebut bisa mengalami penyakit ginjal konstruktif.
(ajg/vit)