Sejumlah warga keturunan Tionghoa menyalakan hio sebelum melakukan sembahyang di kawasan Klenteng Dharma Bhakti, Petak Sembilan Glodok, Jakarta Barat, Jumat (31/1). TEMPO/Fajar Januarta
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Imlek sudah tiba. Saatnya mengucapkan selamat tinggal pada tahun ular dan ucapkan salam pada si kuda kayu. Menuruf filsafat Cina, tahun kuda kali ini dianggap sebagai tahun yang sulit untuk seseorang yang lahir di tahun kuda, seperti seseorang yang lahir pada tahun 1930, 1942, 1954, 1966, 1978, 1990, dan 2002
Seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, penasihat Tahun Baru Cina kota Sydney, Lin Abbot, menyatakan meski pemilik shio kuda cenderung stabil, petualang, dan sangat energi, mereka harus 'bersembunyi' di tahun ini.
Kuda berada di puncak grafik zodiak. Dengan kata lain, kuda begitu dekat dengan para dewa. Oleh sebab itu, zodiak kuda harus sedikit menahan diri dan 'bersembunyi' sehingga bisa merasakan kedamaian di dalam jiwanya.
Abbot juga menyarankan, agar masyarakat yang lahir pada tahun kuda melakukan perjalanan ke luar negeri beberapa waktu dan kemudian kembali lagi sementara untuk kelahiran tahun kuda yang berusia lebih dari 60 tahun. Wanita ini menyarankan mereka untuk banyak bersenang-senang untuk menyeimbangkan nasib buruk.
"Kaum shio kuda harus bersenang-senang dengan menghadiri sejumlah resepsi pernikahan dan melakukan hal menyenangkan. Namun saya sarankan untuk tidak menikah dan tidak merencakan investasi besar di tahun ini," tutur Abbot.
Sementara untuk karier, Abbot berpendapat, agar tidak pindah pekerjaan dan berhati-hati saat berurusan dengan atasan. Sejumlah gosip yang tak sedap mengintai kesuksesan karir.
Meski astrologi Cina sering dipandang skeptis, hal ini tidak bisa dilepaskan dari Hari Raya Imlek. Terlepas dari astologi dan peruntungan, esensi Imlek adalah berkumpul bersama keluarga.
ANINGTIAS JATMIKA | SMH
Berita Lainnya
Kasus Deddy Corbuzier, Waspada Latihan Beban
Inilah 10 Besar Finalis Puteri Indonesia 2014
Lima Besar Finalis Puteri Indonesia 2014
Makanan Berlemak, Hidung Menjadi Penentunya