GLAUKOMA adalah penyakit yang berkaitan dengan mata. Kondisi paling buruk dari glaukoma adalah penyakit ini menyerang saraf mata dan dapat menyebabkan kebutaan. Lantas, bagaimana cara mengurangi risikonya?
Menurut penelitian baru, wanita yang mengonsumsi terapi hormon pengganti estrogen hanya untuk meredakan gejala menopause, mungkin juga dapat mengurangi risiko penyakit glaukoma.
"Kami adalah salah satu penelitian pertama untuk menemukan terapi hormon pengganti yang mengandung estrogen dikaitkan dengan penurunan risiko glaukoma," kata peneliti, Dr. Joshua Stein dari University of Michigan, dikutip Newsmaxhealth.
Dalam studinya, Dr. Stein mengamati data asuransi wanita berusia di atas 50 tahun untuk setidaknya emapt tahun. Selain itu, para wanita tersebut mengunjungi penyedia perawatan mata, setidaknya dua kali dalam kurun waktu 2001 sampai 2009.
Lebih lanjut, Dr. Stein mengevaluasi informasi pada 152.000 wanita dan sekira 60.000 di antaranya memiliki setidaknya satu resep untuk terapi estrogen saja. Sedangkan peserta yang lain mengonsumsi kombinasi estrogen dan progesteron atau estrogen, plus androgen (hormon pada laki-laki).
Kemudian, selama masa penelitian, sekira 2 persen wanita mengembangkan bentuk yang paling sering terjadi sebagai glaukoma. Dr. Stein mengatakan, glaukoma mengacu pada sekelompok penyakit mata yang merusak saraf optik dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, menurut Dr. Stein, pengobatan dapat membantu menjaga penglihatan tetap sehat.
"Setiap bulan penggunaan estrogen mengurangi risiko glaukoma sebesar 0,4 persen dan pengurangan risiko merupakan akumulasi dari waktu ke waktu. Setelah empat tahun, penggunaan terus-menerus penurunan risiko akan menjadi sekira 19 persen," tandasnya. (tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.