TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil yang mengalami stres memberikan dampak stres yang lebih besar terhadap janin yang dikandungnya. Menurut psikolog sekaligus pemerhati masalah keluarga dan anak, Dewi Puspaningtyas Faeni, jika ibu hamil mengalami stres, bayinya mengalami stres tiga kali lebih banyak.
"Ini sudah ada penelitiannya, antara ibu yang hamil dan janinnya itu memiliki perbandingan satu banding tiga," kata Dewi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu, 25 Januari 2014. "Makanya, bila ibu hamil merasa rileks, bayinya bisa tiga kali lebih rileks," ujar dia.
Karena itu, Dewi menyarankan sangat baik bagi ibu hamil untuk mendengarkan musik. Tujuannya tidak hanya memperkenalkan musik kepada anak sejak dalam kandungan, melainkan pula untuk menenangkan pikiran ibunya.
Ibu yang tenang saat hamil memiliki pengaruh yang baik bagi perkembangan otak janin. Dengan begitu, ketika lahir, bayi memiliki otak yang baik dan sempurna dalam menyerap berbagai pengetahuan. "Karena itu, musikalitas adalah bagian dari psiko-edukasi untuk anak," kata Dewi.
Musik, menurut Dewi, dapat digunakan sebagai penyeimbang antara otak kanan dan otak kiri. Musik justru sangat baik diperdengarkan kepada anak ketika sedang belajar. "Justru jangan dimarahi, ketika belajar anak melakukannya sambil mendengar music player," ujar dia.
CHETA NILAWATY
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.