BIAYA kapitasi atau jumlah pembayaran berdasarkan kepala yang terdaftar menjadi peserta Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk dokter pelayanan primer dinilai masih jauh dari memadai.
Pemerintah seharusnya memberikan penghargaan jasa profesional atas profesi dokter yang disandangnya. Pengamat kesehatan Handrawan Nadesul mengatakan, nominal yang ditetapkan pemerintah dalam sistem kapitasi sangat minim. Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, standar pelayanan dokter dihargai 100 dolar Singapura atau sekitar Rp200.000 untuk sekali konsultasi. "Dokter seharusnya diberikan honorarium bukan berupa upah," tandasnya saat dihubungi
Koran Sindo kemarin.
Menurutnya, bukan hanya dokter di pelayanan primer, biaya kapitasi untuk praktik dokter gigi juga tidak kalah kecilnya, yakni hanya Rp2.000 per pasien. Untuk itu, health motivator ini meminta kepada pemerintah untuk meninjau kembali jumlah kapitasi untuk jasa profesional. Saat ini jasa profesional dokter dianggap sama dengan PNS lainnya. Padahal di lapangan, proses yang dihadapi para dokter seperti lama, berat, dan besar biaya yang dilakukan para dokter berbeda.
"Saat ini para dokter menerima hasil di bawah yang semestinya dia terima sekarang. Walaupun ada sisi pengabdian sosial, namun tetap harus dipertimbangkan dengan layak," katanya.
Nantinya, ditakutkan akibat dari honorarium yang diterima dokter substandar, berimbas pada penampilan dan keprofesionalan dokter. Hal ini akan memengaruhi persepsi masyarakat atas "kepercayaannya". Profesional dokter bukan hanya dalam memberikan pelayanan kepada pasien, melainkan juga tampilan dokter yang rapi dan bersih.
"Walaupun ada dokter sosial, tetapi harus dihitung juga ekonomi kesehatannya agar dokter dapat profesional," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar (PB) IDI Zainal Abidin mengatakan siap memberikan pengajaran kepada para dokter layanan primer. Pasalnya, para dokter harus melakukan promosi kesehatan dan pencegahan kepada perseorangan, sehingga angka kesakitan berkurang. Hal ini disebabkan dokter layanan primer harus bekerja keras agar masyarakatnya tidak sakit, guna mendapatkan penghasilan per bulannya tercukupi dari jumlah akhir kapitasi.
"Kita ingin mengubah mindset dokter. Selama ini kan orang sakit, baru dokter dapat uang. Sekarang kan uangnya sudah ada. Jadi mereka bukan berobat, tetapi hanya berkonsultasi untuk menjaga kesehatannya," terangnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.