SAKING sayangnya dengan sang istri, para suami rela menuruti segala permohonan yang dilontarkan. Tragisnya, permintaan mereka cukup aneh dan membuat sebagian besar suami merasa dirugikan, terutama soal finansial.
Dengan menuruti segala kemauan istri, sang suami merasa kehidupan pernikahan mereka akan berjalan langgeng dan harmonis. Namun faktanya tidak demikian, ada sebuah studi baru yang mengungkapkan bahwa keharmonisan suatu pernikahan tidak melulu harus menyetujui apa yang diinginkan pasangan.
Para peneliti dari
University of Auckland ingin mengetahui apakah benar rahasia pernikahan yang bahagia, yaitu melakukan apa yang pasangan inginkan?
Selanjutnya para tim peneliti melibatkan beberapa pasangan di Selandia Baru yang harus meninggalkan pasangan mereka selama 12 hari dan pria kebanyakan merasa depresi berat akibat proses penelitian tersebut.
Hasilnya, para istri tersebut merasa bersalah dengan meminta segala hal yang diinginkannya. Penelitian ini sangat membantu pria dalam mengatasi masalahnya dalam hal memperlakukan istri secara berlebihan karena takut tidak mampu membahagiakan, dilansir
The Huffington Post.(tty)This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.