SIAPA pun pasti bangga, bila buah hatinya sudah terbiasa melakukan pola hidup sehat sejak dini. Seperti cuci tangan sebelum atau sesudah makan, membawa bekal daripada jajan sembarangan, rajin gosok gigi sebelum tidur, membuang sampah pada tempatnya atau rutin berolahraga.
Meski tak dipungkiri butuh tenaga ekstra menerapkannya kepada anak-anak. Selain usianya yang masih kecil, kadang anak-anak masih suka lupa melakukan kebiasaan sehat tersebut.
Berikut adalah manfaat, kendala dan trik membiasakan kebiasaan sehat yang dijabarkan oleh Dra. Evita. M.Psi.
Ajarkan Mencuci Tangan
Manfaat mengajarkan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setiap kali habis buang air kecil atau besar, memegang binatang, bermain kotor-kotoran adalah agar anak terhindar dari kuman-kuman yang menempel di tangannya. Selain itu, mencuci tangan dengan cara yang tepat juga dapat membantu mencegah penyebaran bakteri yang mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit seperti flu, diare, dan penyakit lainnya.
Kesulitannya: Seperti perkataan banyak orang, teori itu mudah. Namun kenyataannya, banyak anak yang masih lupa untuk mencuci tangan sebelum makan, terutama setelah asyik bermain. Agar anak terbiasa, jangan lelah untuk selalu mengingatkan anak untuk selalu mencuci tangannya. Jadilah contoh, agar si kecil bisa menirunya. Kemudian, ajak anak untuk mencuci tangan bersama-sama, sembari menjelaskan manfaat dari apa yang sudah dia lakukan. Misal, "Ayo, cuci tangan dulu, kalau tangannya bersih, kuman dan penyakit nggak nempel lagi". Jika anak belum dapat mencuci tangan dengan benar, biarkan saja, yang penting dia sudah tahu bahwa mencuci tangan sebelum makan itu penting!
Ingat Moms, walaupun mencuci tangan itu bisa dilakukan dengan menggunakan tisu basah atau cairan pencuci tangan (handzanitizer), namun sebaiknya itu digunakan jika keadaan mendesak. Jika tersedia air sebaiknya mencuci tangan tetap menggunakan air. Moms bisa siapkan wadah kecil yang sudah diisi air dan mudah dijangkau oleh anak, jika sewaktu-waktu ia akan mencuci tangan. Terkadang, tidak adanya westafel atau kamar mandi yang jauh dijadikan "alasan" anak tidak terbiasa cuci tangan sebelum atau sesudah makan. Namun, yang terpenting adalah jelaskan manfaat dan cara benar saat mencuci tangan.
Cucilah tangan dengan air mengalir. Sebagai langkah awal, ajarkan anak mencuci tangan dan mengelapnya hingga kering. Bila anak sudah terbiasa mencuci tangannya, baru ajarkan tata cara mencuci tangan yang benar, menggunakan sabun, misalnya. Selain itu, ajarkan pula untuk mencuci buah yang hendak dimakan. Hal itu juga dapat mencegah kuman-kuman masuk ke tubuhnya.
Bawa Bekal ke Sekolah
Menyiapkan bekal anak ke sekolah, juga salah satu trik membiasakan anak hidup sehat. Dimana anak akan terhindar dari makanan yang tidak sehat -mengandung MSG -, seperti junk food, atau makanan-makanan yang tidak higienis yang dapat menyebabkan anak sakit perut.
Kesulitannya: Anak seringkali membawa kembali bekal makanannya ke rumah, karena melihat jajanan di luar yang lebih menarik dibanding bekal yang dibawa dari rumah. Padahal, banyak jajanan yang dijual bebas tidak menyehatkan.
Untuk menyiasatinya, orangtua bisa memvariasikan makanan atau camilan anak dengan bentuk-bentuk yang lucu dan menggugah selera. Untuk mengetahui variasi makanan apa yang bisa dibuat, Moms bisa menlakukan survey kecil-kecilan dengan datang ke sekolah si kecil dan melihat jajanan/makanan apa yang disukai oleh anak-anak. Setelah itu, Anda dapat mencoba untuk membuat jenis makanan yang serupa. Tentu dengan bahan-bahan yang lebih terjamin kebersihan dan kandungan gizinya. Cara lain, orangtua bisa berkoordinasi dengan guru di sekolah. Seperti dengan cara bertukar makanan dengan teman sekelas saat jam istirahat. Selain lebih terjamin kebersihannya, anak juga diajarkan saling berbagi dengan orang lain. Dengan demikian, menu makan anak bisa ganti-ganti sehingga mereka tidak bosan.
Gosok Gigi
Menggosok gigi tidak hanya dapat menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada gigi namun juga menghilangkan bau mulut. Menggosok gigi pun memberikan rasa percaya diri, kerapihan, dan kerajinan.
Kesulitannya: mungkin bagi sebagian orangtua mengajarkan anak untuk terbiasa menggosok gigi secara rutin tidaklah mudah. Walaupun ajakan untuk menyikat gigi sudah dilakukan berkali-kali, namun hasilnya belum maksimal. Karena ada waktu anak-anak merasa malas untuk menggosok gigi, terutama saat menjelang tidur malam, lantaran anak sudah mengantuk. Untuk itu orangtua harus merelakan waktunya untuk membujuk dan mengajarkan anak menggosok gigi.
Sekali lagi, jadilah model untuk anak Anda sendiri. Ajaklah anak untuk menyikat gigi bersama-sama. Dan agar menggosok gigi menjadi kegiatan yang menyenangkan, hal tersebut bisa dilakukan sambil bercerita atau bernyanyi. Ingat, sisipkan kata-kata yang mengandung makna pentingnya menggosok gigi. Selain itu berikan peralatan gosok giginya dengan bentuk yang menarik dan lucu, mulai dari gelas untuk kumur, sikat gigi, dan tutup sikatnya. Jangan paksakan anak untuk menggosok gigi dan berkumur yang benar. Bila dia belum bisa melakukannya, Moms bisa menggunakan pasta gigi khusus anak-anak atau tanpa odol dan berkumur dengan air matang.
Bila terdesak - lantaran anak sudah mengantuk dan orangtua terlalu lelah- kegiatan menggosok gigi dapat dilakukan di kamar si kecil. Namun ini tidak boleh sering dilakukan. Sebaiknya, ajak anak untuk menggosok gigi sebelum dirtinya mengantuk.
Buang Sampah pada Tempatnya
Melatih anak untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak hanya membuat lingkungan menjadi bersih tapi juga mengajarkan anak memiliki rasa peduli dan cinta lingkungan.
Kesulitannya: Untuk melatih anak bagaimana membuang sampah yang benar tidaklah semudah yang dibayangkan. Seringkali anak diminta untuk membuang sampah pada tempatnya, namun yang terjadi dia membuang sampah tersebut tidak pada tempat yang semestinya, disebabkan letak tempat sampahnya yang (mungkin) jauh sehingga sulit dijangkau oleh anak. Untuk itu, sebaiknya tempat sampah diletakkan pada posisi yang mudah dijangkau anak.
Jika memungkinkan latih anak untuk membedakan mana sampah yang organik dan non organik dengan cara membedakan tempat sampah menurut bentuk warna, misal tempat sampah organik berwarna hijau, sedangkan tempat sampah non organik berwarna biru. Selain itu juga bisa dengan bentuk, misal bentuk bulat untuk sampah organik bentuk kotak untuk sampah non organik. Hal ini dilakukan karena umumnya anak usia prasekolah belum bisa membaca.
Melakukan Olahraga
Olahraga selain bermanfaat untuk kesehatan tubuhnya, juga merangsang saraf motoriknya. Serta menghindari obesitas pada anak.
Kesulitannya: Jika anak belum terbiasa dengan satu jenis olahraga dan dilakukan secara rutin dan berkala. Agar anak tertarik, jadikan olahraga sebagai kegiatan bermain, sehingga anak tidak merasa bosan. Biasanya anak-anak suka yang berbau permainan, jadi ajaklah anak untuk main bola, bersepeda bersama selama berkisar 30 – 60 menit. Selain itu, bila antara rumah ke sekolah tidak begitu jauh, jangan mengantarkannya dengan kendaraan. Anda bisa mengantarkannya dengan berjalan kaki bersama. Tidak hanya si kecil, tubuh Anda pun akan sehat. Olahraga bersama ini dapat menjalin keakraban antara anak dan orangtua. Asyik, bukan?
(tty) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.