Posted: 28/11/2013 10:00
(Foto Ilustrasi/ijepota.ba)
Liputan6.com, Jakarta : Para perempuan di Indonesia dituntut untuk memiliki pengetahuan yang mempuni dan juga pintar. Sebab, bila perempuan pintar akan lebih mungkin terhindar dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Berita Terkait
"Bagaimana kalau pendidikannya hanya sebatas SMP? Tentunya, dia akan banyak mengalami KDRT, kekerasan, dan tidak dapat mengambil keputusan yang masuk logika," kata Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Prof. Nila. F Moeloek, MD, Ph.D.
Hal ini disampaikan wanita yang juga Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Pusat (KU DWPP), dalam acara 'Keluarga Adalah Pilar Pertama dan Utama Dalam Membangun Bangsa', di Gedung BKKBN, Halim Perdanakusumah, Jakarta, ditulis Kamis (28/11/2013).
Lebih lanjut Nila mengatakan, alasan lain yang mengharuskan perempuan Indonesia pintar adalah karena nantinya, peran perempuan itu layaknya manajer dalam memberikan keputusan dalam berumah tangga.
"Kalau perempuan mampu berdiskusi dengan baik, tentu akan bisa memerhitungkan bagaimana keluarga akan dibawa ke depan," kata Nila menambahkan.
Dengan hal seperti itu, tambah Nila F. Moeloek, perempuan harus bisa bersuara dan memiliki status di keluarga.
(Adt/Abd)
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.