Pages

Rabu, 09 Oktober 2013

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Exotic travel ideas.

Searching for your next vacation destination? Subscribe to Off The Beaten Path, a newsletter featuring captivating locales to help you to plan your next trip.
From our sponsors
Jerman Siap Terbitkan Surat-surat Kartini
Oct 9th 2013, 00:37

Berita Terkait

TEMPO.CO, Malang - Goethe Institut tertarik untuk menerbitkan buku tentang RA Kartini dalam bahasa Jerman. Sejumlah penerbit di Jerman juga sedang mematangkan rencana untuk menerbitkan sejumlah buku tentang tokoh emansipasi wanita dari Jepara itu. Mereka menawarkan rencana penerbitan itu kepada sejumlah pengarang Indonesia yang akan berkumpul di Ubud Writers and Readers Festival pada 11-15 Oktober 2013 di Ubud, Bali.

"Jika ada penulis yang siap melakukan riset tentang Kartini, silakan," kata Kepala Bagian Informasi dan Perpustakaan Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Goethe Institut, Christel Mahnke, di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Selasa, 8 Oktober 2013. Jika tak ada yang bersedia meriset tentang Kartini, Goethe akan menerjemahkan surat-surat Kartini yang terkumpul dalam buku lama Letters of a Javanese Princess.

Untuk mempersiapkan penerbitan itu, Goethe Institut telah berdiskusi dengan mantan Presiden Indonesia B.J. Habibie mengenai sosok Kartini dan pentingnya peranan Kartini dalam sejarah Indonesia. Mereka juga membahas secara terperinci tentang jumlah buku yang akan dicetak dan didistribusikan. Sebelumnya, Jerman telah menerbitkan novel karya Andrea Hirata dan Ayu Utami. "Tapi, tak ada buku Kartini berbahasa Jerman," kata Mahnke.

Kartini dianggap penting dalam memperjuangkan kesetaraan kaum perempuan. Apalagi, perjuangannya itu dimulai sejak dia masih muda. Selama ini, kata Mahnke, ia hanya mendapat informasi dan sekelumit kiprah Kartini secara terbatas melalui Internet. "Dia keluar dari kehidupannya yang nyaman dan membuat perubahan untuk kaumnya," katanya.

Penulis dan sutradara Jerman, Jenny Erpenbeck, mengagumi Kartini yang memperjuangkan kesetaraan perempuan di tengah budaya dan adat Jawa, yang menempatkan perempuan sebagai warga kelas dua. Pada masa Kartini, perempuan tak mendapat tempat untuk menjadi pemimpin, dan pendidikan mereka juga terabaikan. "Kartini berperan besar dalam kemajuan kaum perempuan saat ini," katanya.

EKO WIDIANTO

Berita Terpopuler Lainnya:
Jawara, Ulama, dan Golkar dalam Dinasti Ratu Atut
KPK Geledah Kantor Adik Atut di Mega Kuningan
Adik Prabowo Tolak Rp 500 Miliar dari Jokowi
Airin Sebaiknya Jangan Pulang Dulu dari Amerika
Filosofi Permen ala Jokowi

Berita Terkait

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions