PARA orangtua jangan menyerah untuk memberi pemahaman efek bipolar kepada anak yang mengalami gangguan tersebut. Ketika sudah memahami, hal itu akan membuatnya lebih patuh minum obat dan menjalani pengobatan.
Hal itu seperti diungkap oleh dr. AAA Agung Kusumawardhani, SpKJ (K) selaku ahli ganguan jiwa, psikiatri sekaligus Kepala Departemen Psikiatri RS. Cipto Mangunkusumo. Dia menjelaskan kalau pasien merasakan efek negatif dan kemudian memahami betapa tidak enaknya di fase episodik bipolar. Hal itu bisa membuatnya patuh untuk minum obat dan melakukan terapi kepribadian, di mana hal itu sangat baik untuk membantunya menjalani masa perkembangan dan mencapai cita-citanya.
"Penderita bipolar itu saat mengalami beberapa episode, biasanya sudah bisa memahami kondisinya. Dia bisa merasa, 'Oh itu, saya mengalami gangguan mood ya'. Dan saat itu, bila para orangtua bisa memberi tahunya mengalami gangguan mood yang swing, dalam arti memberi pengertian, dia akan jadi lebih patuh minum obat. Di mana obat adalah kunci untuk mencegah kambuhan dari munculnya gangguan bipolar," jelasnya saat ditemui secara eksklusif kepada Okezone di Gedung Departemen Psikiatri RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, baru-baru ini.
Dia menambahkan, jangan memberi pengertian saat fase episodik bipolar, terutama dia sedang manik. Hal itu karena saat dia manik sedang merasa "tidak sakit" dan memiliki kepercayaan diri tinggi, sehingga penanaman pengertian dari orang tua tak akan membuat dia mengerti.
(tty)