TEMPO.CO, Jakarta - Akun Instagram Ladeva Karina, 34 tahun, dipenuhi tanda hati oleh ratusan pengunjungnya. Tanda hati diberikan untuk kiriman gambar botol minuman yang berisi air dan potongan buah kiwi dan stroberi. Minuman yang disebut infused water itu sedang menjadi tren di masyarakat, terutama kalangan perempuan. Di jejaring sosial mereka berlomba-lomba memamerkan botol transparan yang rata-rata diisi air putih dan buah-buahan yang rasanya asam itu.
Ladeva mengaku mulai mengkonsumsi air putih beraroma dan berasa itu dalam sebulan terakhir. "Kenalnya juga gara-gara lihat Instagram orang lain. Penasaran, apa sih rasanya buah dimasukkan ke air," katanya. Sejak saat itu, Deva pun rajin mengkonsumsi infused water setiap hari.
Buah yang bisa dimasukkan ke air bermacam-macam. Takarannya pun tak ada ukuran pasti. Biasanya Deva mengisi ulang botol untuk dua kali pemakaian dan buahnya ia makan juga. Tidak sedikit pula yang memilih membuang buahnya karena alasan telah terjadi proses oksidasi.
Tren mengkonsumsi air dengan potongan buah ini, menurut Firlia Ayu Arini, ahli gizi dari Universitas Pembangunan Veteran, sebenarnya baik untuk mereka yang tidak suka minum air putih. "Setelah buah dimasukkan, air putih ada aromanya, sehingga mereka bisa lebih sering mengkonsumsi air putih."
Dari sisi kandungan gizi, juga tidak ada perbedaan layaknya memakan buah seperti biasa dan meminum air putih, asalkan tidak diberi campuran lain yang mudah larut dalam air seperti gula atau sirop. Firlia juga tidak setuju dengan alasan bila dicampur dengan air penyerapan sari buah lebih tinggi. Menurut dia, proses penyerapan sari buah paling sempurna justru terjadi di dalam tubuh.
Sebelum memutuskan untuk membuat infused water, Firlia menegaskan beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, soal kebersihan botol dan buah. "Mesti dipastikan dulu bahwa botol yang digunakan cukup steril. Begitu juga buahnya, cuci dan pastikan juga tidak mengandung pestisida, karena kalau terkena air dan airnya diminum bisa bahaya."
Langsung habiskan. Jangan gunakan air infusan lebih dari sekali alias diisi ulang. Hal ini untuk mencegah proses oksidasi buah, yang risikonya lebih tinggi. Jika terlalu lama, buah bisa membusuk di air. Tandanya bisa dilihat dari aroma maupun warna buah itu. "Kalau bisa, sekali minum saja. Kalau buahnya sudah membusuk karena oksidasi, langsung dibuang." Jangan menyimpan minuman ini di kulkas selama seharian.
Menurut Firlia, lebih baik buahnya dimakan karena asupan serat bagaimanapun didapat dari daging dan kulit buah. Untuk buah seperti lemon, agar diperoleh sarinya, tetap harus diperas, tidak hanya dengan dicemplungkan.
Meski air infusan ini sedang digandrungi karena khasiatnya, Firlia menyarankan tetap lebih baik mengkonsumsi buah segar untuk mencukupi kebutuhan serat dan vitamin yang terkandung di dalam buah dan kulitnya. Air infusan bisa menjadi solusi untuk mengatasi dehidrasi yang sering dialami oleh mereka yang tidak suka minum air putih, dan menjadi variasi bagi yang lainnya. "Sebab, tetap lebih baik mengkonsumsi buah secara langsung."
GUSTIDHA BUDIARTIE
Topik Terhangat
Mobil Murah
Kontroversi Ruhut Sitompul
Mun'im Idris Meninggal
Info Haji
Tabrakan Maut
Berita Terpopuler
Bolehkan Olahraga Angkat Beban Saat Hamil?
Minum Kopi Berlebihan, Bikin Bau Sperma Tak Sedap
Bau Wangi Saat Tidur Bisa Atasi Rasa Takut
Ragu Membeli Pangan Olahan? Perhatikan Hal Ini
Miss Malaysia Melinder Bhullar Jago Menawar
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: