SAYUR dan buah sama-sama memiliki kandungan yang menyehatkan. Ini terutama berkat kandungan serat yang baik untuk pencernaan.
Namun, serat pada sayur dan buah rupanya memiliki perbedaan dalam soal fungsi. Menurut Dr dr Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, spesialis gizi klinis RSCM, sayur lebih banyak mengandung serat tidak larut sedangkan buah memiliki serat larut.
Buah maupun sayur juga memiliki fungsi berbeda. Serat larut berfungsi mengikat lemak dan glukosa. Sementara, serat tidak larut berfungsi membentuk masa veses.
"Sehingga, untuk saluran cerna yang sehat, kita butuh sayur. Tapi kalau buang air besar lancar, kita butuh serat yang tidak larut," katanya saat ditemui Okezone di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Meski fungsinya beda, manfaat buah dan sayur tetap menyehatkan bagi tubuh. Karena itu, konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan, setidaknya lima porsi setiap hari.
"Makannya tidak cuma sayur atau buah, tapi dua-duanya lima porsi sehari jadi satu," imbuhnya.
dr Fiastuti menyayangkan konsumsi sayur yang belum menjadi kebiasaan masyarakat. Karena itu, salah satu tip yang paling mudah adalah memvariasikannya.
"Sebaiknya bervariasi, tidak hanya satu macam. Zat kimia yang ada di buah dan sayur berbeda-beda, jadi semakin bervariasi itu semakin bagus," tutupnya. (fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
