Jakarta, Dianggap mampu secara efektif menurunkan berat badan, akhir-akhir ini prinsip minum air putih sebanyak-banyaknya kerap dijadikan sebagai metode penurunan berat badan. Seperti apa faktanya?
"Banyak minum air putih, yaitu kira-kira 2 sampai 2,5 liter per hari itu bukan 'weight loss diet' tapi memang bagian dari diet sehat untuk semua orang," tegas pakar gizi, Leona Victoria Djajadi, MND, kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (4/8/2014).
Menurut peraih gelar Master of Nutrition and Dietetics dari University of Sydney tersebut bukan banyaknya jumlah air yang mempengaruhi penurunan berat badan, tapi kebutuhan tubuh itu sendiri. Banyak orang merasa haus namun dikira lapar, sehingga yang ia lakukan justru bukannya minum tapi malah makan. Inilah yang kemudian membuat berat badan melonjak.
"Kebanyakan orang makan tanpa disadari sebenarnya adalah efek dari rasa haus. Tapi karena tidak dilatih untuk merasa haus, kita malah mencari makanan untuk memuaskannya. Karena yang sebenarnya diinginkan adalah air, kita jadi makan terus karena tidak puas-puas," pungkas Victoria.
Kesimpulannya, jika kita memenuhi kebutuhan hidrasi harian, maka akan sangat mungkin penurunan berat badan bisa didapat. Namun Victoria menegaskan sekali lagi bahwa ini bukanlah metode diet khusus.
"Ini bukan cara diet baru lho. Yang penting penuhi kebutuhan hidrasi dengan selalu menyediakan botol air atau gelas di dekat Anda dan kemanapun Anda pergi. Selain itu, ingat untuk minum air putih setiap 1 jam sekali," pesan Victoria.
Selain itu, jika Anda merasa seperti lapar, cobalah untuk minum air putih terlebih dahulu untuk mengenal apakah itu benar-benar lapar atau hanya haus saja.
(ajg/up)