Beberapa hal dalam diri sebaiknya tidak dikompromikan demi karier (Foto: lipstiq) BANYAK hal harus dipertaruhkan masing-masing orang saat memilih karier profesional. Namun, ada beberapa hal yang sepatutnya tidak dikompromikan selama proses membangun karier.
Sepanjang karier, beberapa kali diri jatuh akibat salah strategi dan langkah. Tak ayal kadang menyebabkan perasaan kecewa yang mendalam, penyesalan, dan kesedihan. (Baca: Ingin Hobi Jadi Uang? Ikuti Trik Claudia Kaunang)
Adakah penyebabnya lantaran Anda mengabaikan tiga hal dalam diri, yang sepatutnya tidak bisa dikompromikan? Simak tiga hal yang tidak boleh Anda berkompromi dengannya saat membangun karier atau Anda akan menyesal kemudian, seperti diulas Forbes:
Standar integritas Anda
Standar integritas merupakan prinsip-prinsip inti dan nilai-nilai yang memandu perilaku seseorang. Integritas adalah sebuah pilihan, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti budaya, pendidikan, pengaruh teman sebaya, dan lain-lain yang itu tidak bisa dipaksakan. (Baca: Pesepakbola Identik Playboy, Benarkah?)
Standar integritas melibatkan nilai-nilai dan kebajikan, seperti kejujuran, kebaikan, kepercayaan, kebijaksanaan, kesetiaan, transparansi, objektivitas, penerimaan, keterbukaan, empati, dan keanggunan. Nyatanya, banyak orang di usia pertengahan melakukan kompromi dengan nilai-nilainya yang paling inti hingga memengaruhi karier. Sungguh patut disesali bila Anda menjauh dari jati diri sebenarnya.
Jiwa Anda untuk uang
Uang atau materi adalah topik yang melahirkan jutaan buku, artikel, dan seminar. Banyak dari kita berjuang setiap hari dengan menjaga keseimbangan yang sehat dan kekuatan dinamis yang sesuai dengan uang, dan sebagian besarnya gagal. (Baca: Tujuh Cara Keluar dari Zona Nyaman Anda)
Banyak pekerja seperti tidak berdaya di hadapan uang. Bukan karena sedang berjuang untuk membayar tagihan, tetapi mereka telah diperbudak oleh gaya hidup dan kebutuhan untuk tampil mengesankan.
Kesehatan dan kesejahteraan Anda
Karier cemerlang, tapi diri tidak menutupi dari perasaan depresi. Sepanjang mengejar karier, mereka telah melupakan kesehatan dan kesejahteraannya. Sebagian besar alasannya lantaran rumit membuat keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. (Baca: Pantang Katakan Lima Hal di Hadapan Bos)
Mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan menunjukkan kurangnya Anda memprioritaskan diri sebagai hal yang penting. Prioritaskan diri Anda terlebih dahulu sebelum Anda dapat memberikan pelayanan kepada orang lain, organisasi, keluarga, atasan, dan sebagainya. (ftr)