Irna Mutiara & Oki Setiana Dewi (Foto: Arif/Okezone) DESAINER Indonesia telah memiliki cita-cita menjadikan Tanah Air sebagai kiblat fashion busana Muslim pada tahun 2015. Cita-cita tersebut bahkan bisa menjadi gelombang bola es bagi para desainer busana Muslim.
Desainer busana Muslim, Irna Mutiara, melihat antusiasme para pengusaha mode yang kurang sehat dari segi penjualan busana. Pasalnya, mereka menghalalkan banyak cara untuk menjadi seorang perancang, salah satunya meniru karya orang lain. (Baca: Khayalan Nagita Slavina Pakai Jilbab saat Akad Nikah)
Irna menilai cita-cita tersebut membuat kewalahan para desainer sebagai pelaku yang mengeluarkan sejumlah tren. Saking antusiasnya masyarakat terhadap cita-cita tersebut, banyak yang akhirnya menodai dengan meniru karya desainer lain, bahkan mengklaim diri sebagai desainer ahli.
"Ini seperti gelombang bola es. Akhirnya, banyak yang bermunculan, pengusaha mode yang membuat busana serupa dengan milik desainer," kata Irna kepada Okezone saat ditemui di Trans Studio Mall, Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. (Baca: Kualitas Rancangan Dian Pelangi Dikalahkan Irna Mutiara)
Dari segi jumlah, memang harus banyak para perancang mode jika ingin mewujudkan cita-cita Indonesia kiblat fashion busana Muslim. Namun, harus ada yang mengedukasi atau masuk ke dalam asosiasi untuk dapat menjelaskan tujuan tersebut tanpa harus memplagiat karya orang lain.
Desainer yang merancang gaun pengantin pesinetron Oki Setiani Dewi ini mengakui bahwa bisnis busana paling menguntungkan secara materi. Namun, banyak yang belum paham bagaimana mengemasnya secara profesional. (Baca: Ria Miranda Ingin Kolaborasi dengan Irna Mutiara)
"Tujuan 2025 itu pasti bisa diwujudkan karena salah satu syaratnya harus memiliki banyak desainer. Tapi, harus pintar juga dan bisa dikemas baik, bukan menjadi plagiator. Mereka (desainer-red) harus memiliki edukasi dan paham makna tren," tutupnya. (ftr)
