Jakarta, Rata-rata wanita obesitas ternyata memiliki gangguan belajar jika berkaitan dengan makanan. Hal ini cukup menjelaskan sikap mereka terhadap makanan dan bisa jadi sebagai sebab akibat obesitas.
Peneliti di Yale School of Medicine lakukan uji coba pada kelompok orang dengan obesitas dan orang sehat namun sedikit gemuk. Mereka diminta mengurutkan kartu bergambar makanan dan mengingat urutannya. Rupanya, wanita dengan obesitaslah yang memiliki skor terburuk dalam melakukan tes ini.
Para peneliti dari Yale ini menguji 135 orang baik pria maupun wanita. Temuan ini memicu cara baru untuk mengatasi obesitas. Ifat Levy, asisten profesor dari Yale School of Medicine mengatakan perbedaan kinerja wanita gemuk sangat mencolok dan signifikan bila dibandingkan dengan kelompok lain. Studi ini melihat kemampuan individu untuk belajar dan memprediksi munculnya gambar makanan atau uang pada kartu berwarna. Para peserta diberitahu mereka akan diberi apapun yang terdapat dalam kartu 'hadiah' .
Pada tahap pertama, kartu 'hadiah' selalu diikuti kartu berwarna tertentu secara berurutan. Kemudian, pada tahap selanjutnya, kartu 'hadiah' muncul disusul dengan kartu berwarna yang berbeda. Selama waktu kartu muncul, peserta diminta untuk memprediksi kemungkinan kartu 'hadiah' muncul dan kartu lain secara bersamaan dimunculkan satu persatu.
Hasilnya, wanita obesitas cenderung memprediksi seberapa sering gambar makanan atau camilan muncul. Mereka tidak fokus dengan pola yang ada. Setelah itu para peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain. Hasilnya, masih ada perbedaan besar dalam performa belajar wanita-wanita gemuk ini.
"Ini bukan gangguan belajar secara umum. Perempuan obesitas tidak punya masalah belajar ketika hadiahnya adalah uang, melainkan makanan," ujar Prof Levy, seperti dikutip dari BBC, Jumat (18/7/2014).
Studi ini mengatakan tidak jelas apa penyebab kurangnya fokus pembelajaran pada wanita obesitas. Sebab, pada pria obesitas tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan belajar terkait makanan. Namun, disinyalir perempuan gemuk yang kesulitan melakukan tes ini karena mereka memiliki kekhawatiran khusus terhadap makanan. Kemungkinan lain bisa terjadi karena mereka merasa tidak bahagia dan tidak puas tentang citra tubuh mereka.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam cara pria dan wanita memandang obesitas. Masih diteliti apakah gangguan pembelajaran ini akibat dari obesitas atau memang faktor potensial penyebab obesitas. "Daripada menargetkan perilaku penyandang obesitas terhadap makanan, kami menyarankan seharusnya pengobatan obesitas lebih bertujuan untuk memodifikasi interaksi mereka sekaligus menentukan pola makannya," tutup Prof Levy.
(
rdn/rdn)