Sunderland, Seorang ayah dari Sunderland merasa sangat sedih dan kecewa saat harus mengirimkan anaknya bersekolah di kota lain. Pasalnya, si anak menyandang autisme dan sangat diwajibkan untuk bersekolah di sekolah khusus agar tumbuh kembangnya baik. Dari situlah muncul tekad Paul Shattock untuk mendirikan sekolah bagi para penyandang autisme.
Tahun 1970, Paul Shattock memiliki seorang anak laki-laki yang menyandang autis, Jamie. Waktu itu usianya masih 6 tahun. Meskipun Jamie selalu berperilaku baik, namun Jamie sangat membutuhkan dukungan secara mental dan pendidikan demi tumbuh kembangnya.
"Dia tidur 4 jam sehari, lalu satu-satunya pilihan kami adalah memasukannya ke sekolah khusus semacam rehabilitasi bagi anak penyandang cacat mental," kenang Shattock.
"Aku harus membawanya ke sekolah itu. Aku merasa hari itu adalah hari terburuk untukku. Aku menangis dan dia juga," kata Shattock. Saat itu, pusat spesialis yang tersedia hanya di Aberdeen yang berjarak 394 km dari kediaman Shattock di Sunderland, demikian dikutip dari BBC, Rabu (30/7/2014)
Merasa sedih karena terpisah dari anaknya yang jauh, Shattock ingin melakukan sesuatu untuk mengubah situasi. Kemudian ia dan teman-temannya yang memiliki anak dengan autisme membentuk sebuah grup. Mereka menginginkan anak mereka bersekolah di dekat rumah dan secara rutin menerima laporan klinis kondisi buah hati mereka. Sahttock dan teman-temannya juga menginginkan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka. Akhirnya, ia dan kelompoknya pun membentuk sekolah sendiri.
Grup tersebut pertama-tama membeli sebuah gedung bekas sekolah di Sunderland yang membutuhkan banyak perbaikan. Meskipun menghabiskan hingga Rp 1,3 M untuk biaya perbaikan gedung, akhirnya sekolah ini berhasil diselesaikan. Mereka juga turut mempekerjakan para pengangguran.
"Tadinya bangunan itu seperti rongsokan. Kami melakukan penggalangan dana ke mana saja," kata Hattock.
Tahun 1980 sekolah ini resmi dibuka. Di awal pembukaan, hanya ada 2 orang murid yang menyandang autisme khusus. Namun terus meningkat menjadi 12 anak. Pemerintah daerah kemudian membantu mendanai sekolah ini. Sekarang, murid berusia 19 tahun juga bersekolah di sini.
Sekolah gratis untuk anak-anak penyandang autis ini terus dikembangkan oleh komunitas di Inggris bernama Education and Service for People With Autism in Tyne and Weir yang dipimpin SHattock. Rencananya, cakupan sekolah ini akan diperluas ke berbagai wilayah di Inggris di tahun 2015 mendatang.
Jamie (BBC)
(
rdn/up)