Jakarta, Masing-masing orang pasti memiliki kebiasaan tersendiri di bulan Ramadan termasuk kebiasaan sahur, baik menu yang disajikan maupun waktu sahur. Beberapa orang ada yang terbiasa bangun sahur dan makan jauh sebelum waktu imsak.
Namun, beberapa justru makan sahur dekat dengan waktu imsak. Nah, sebenarnya kapankah waktu sahur terbaik agar tubuh tak gampang lemas saat beraktivitas seharian?
"Makan sahur dianjurkan menjelang imsak, tergantung juga kebiasaan makan orang yang bersangkutan ini lama atau tidak. Justru sahur terlalu cepat akan menurunkan stamina saat berpuasa," terang ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (1/7/2014).
Dikatakan ibu dua anak ini, sahur terlalu cepat memang tidak terlepas dari kebiasaan seseorang. Tapi sebaiknya, hal itu mulai dihentikan. Pasanya, jika seseorang makan sahur terlalu cepat, otomatis ia akan menahan lapar dan haus lebih dari 14 jam.
"Kebiasaan ini justru berisiko tubuh semakin lama tidak mendapat suplai energi dan zat gizi. Akibatnya, kita bisa jadi lemas karena tidak ada pemenuhan energi yang cukup, stamina pun menurun," tutur wanita yang juga mengajar di jurusan Gizi Poltekkes Jakarta II ini.
Justru dikatakan Rita makan sahur mendekati waktu imsak akan lebih baik karena tubuh akan mendapat cadangan energi lebih banyak. Sehingga, saat menjalani aktivitas seharian tubuh pun lebih 'siap' dan berstamina.
"Sebaiknya sesudah sahur jangan langsung tidur karena masih terjadi proses pencernaan di lambung. Jika terpaksa sekali tidur, perhatikan posisi tidurnya," pesan pemilik akun Twitter @rita_ramayulis tersebut.
(rdn/up)