Jakarta, Cooper Harris, bocah berusia 22 bulan ditemukan meninggal di mobil Ayahnya. Dokter mengatakan bahwa Cooper meninggal karena hypertermia atau kepanasan dan kehabisan udara karena
ditinggal oleh sang ayah selama 7 jam di dalam mobil.
Dalam pengakuannya, sang ayah Justin Ross Harris mengaku bahwa dirinya lupa jika Cooper masih berada di bangku belakang, dan baru sadar 7 jam kemudian setelah ia selesai bekerja. Namun penyidikan polisi menemukan fakta baru. Justin diketahui sedang melakukan sexting ketika bekerja dan memiliki unsur kesengajaan untuk membunuh sang anak.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Polisi Cobb County, Frank Cox. Dalam keterangannya, Cox mengatakan bahwa ada beberapa bukti Justis memang sengaja meninggalkan anaknya di mobil untuk membunuhnya.
"Yang aneh adalah ketika ia menemukan anaknya sudah mati di dalam mobil, ia malah mengemudikan mobil tersebut beberapa meter sebelum akhirnya mengambil tindakan. Menurutku ini merupakan masalah karena ada dua pasal yang dapat dikenakan," ujar Cox seperti dikutip dari CNN, Senin (14/7/2014).
Tak hanya itu, unsur kesengajaan juga dikatakan Cox terjadi ketika Justin bekerja. Data rekaman di ponselnya menyebutkan bahwa ia sedang melakukan sexting dengan 6 wanita berbeda ketika di saat bersamaan sang anak sedang berada di dalam mobil.
Meski menolak tuduhan tersebut, namun juri tetap memutuskan bahwa tuduhan tersebut benar dan tidak menyalahi aturan. Juri beralasan bahwa unsur kesengajaan dalam kasus ini sangat terlihat jelas dari aktivitas internet Justin.
"Ia memiliki riwayat membaca artikel tentang 'bebas dari anak' sebanyak 4 kali dalam satu bulan terakhir. Selain itu, ia juga menolak ketika saksi-saksi lain menelepon 911, dengan alasan anaknya sudah pasti meninggal," ungkap salah satu perwakilan juri.
Cooper Harris meninggal setelah ayahnya, Justin, meninggalkannya di mobil selama lebih dari 7 am. Laporan polisi mengatakan bahwa saat ditinggalkan, suhu udara mencapai 31 derajat celcius.
(up/up)