Jakarta, Boleh-boleh saja ngeles saat ditanya kapan kawin, tapi jangan keasyikan ngeles kalau memang ada rencana ingin punya anak. Menurut ahli kandungan, risiko mengalami komplikasi saat hamil akan meningkat seiring bertambahnya usia.
"Usia kehamilan yang sehat adalah 25 tahun sampai 35 tahun," kata dr. Nurdadi Saleh, SpOG, Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) saat dihubungi oleh detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (30/7/2014).
Hamil di usia yang terlalu tua, menurut dr Nurdadi mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi. Mulai dari kelainan obstetri, gangguan plasenta atau tali pusat, komplikasi persalinan, hingga kelainan genetik yang sifatnya bawaan.
"Komplikasi kehamilan dan janin kemungkinan akan berisiko ke ibu atau anak. Bisa lahir anak yang cacat, atau bahkan memicu kematian bagi ibu," lanjut dr Nurdadi.
Namun bukan berarti harus buru-buru mencari jodoh jika pada lebaran yang lalu, ada yang menanyakan 'kapan kawin?' Jika memang usianya masih terlalu muda, sebaiknya tidak perlu gegabah. Bagi perempuan, hamil di usia kurang dari 20 tahun juga mempunyai risiko yang sama dengan hamil terlalu tua.
Bukan berarti pula jika hamil di luar usia ideal akan menghasilkan keturunan yang tidak ideal. Yang akan dihadapi adalah peningkatan risiko. Artinya ada kemungkinan yang lebih besar untuk terjadi, meski harus diakui pada akhirnya bukan manusia yang menentukan.
Baca juga:
<i>Ngeles</i> Sih Boleh, Tapi Telat Kawin Tetap Ada Risikonya |Curhat Pembaca: Rajin Tanya Kapan Kawin, Rumah Tangga Sendiri Tak Bahagia | 'Kejar Tayang' Cari Jodoh Cuma untuk Menghindari Pertanyaan 'Kapan Kawin?' | Disampaikan Lewat Kerabat, Justru Ortu yang Penasaran Kapan Anaknya Kawin | Dibanding Laki-laki, Perempuan Lebih Sering Ditanya 'Kapan Kawin?' | Ragam Cara Menghadapi Pertanyaan Jayus 'Kapan Kawin?' | Psikolog: Stop Bertanya 'Kapan Kawin' Saat Lebaran!
(up/up)