Pages

Selasa, 08 Juli 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Simple & Affordable SMS!

Text messages have a 95% open rate within 5 minutes. Over 50,000 businesses, non-profits, and groups rely on Ez Texting for their SMS marketing. Sign up free today!
From our sponsors
Konsumsi Suplemen Agar Tetap Berstamina Saat Puasa, Perlukah?
Jul 8th 2014, 06:30

Jakarta, Demi mempertahankan stamina ketika beraktivitas di saat berpuasa, menjaga asupan gizi seimbang memang penting dilakukan. Pada beberapa orang, selain mengasup makanan bergizi, terkadang ada pula yang mengonsumsi suplemen. Sebenarnya, perlukah seseorang mengonsumsi suplemen ketika berpuasa?

"Suplemen baik pada saat puasa atau tidak dibuthkan saat makanan sehari-hari kita tidak cukup. Kapan? saat seseorang itu kebutuhan gizinya tinggi, misalnya saat hamil menyusui, anak dalam masa pertumbuhan, atlet, olahragawan kan kebutuhannya tinggi," terang ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes.

Tetapi, bagi pekerja orang kantoran dikatakan Rita bisa kebutuhan gizinya tidak terlalu tinggi dan bisa dipenuhi melalui makanan sehari-hari. Sehingga, suplemen pun tidak diperlukan. Sebaliknya, suplemen dibutuhkan ketika seseorang tidak mampu mendapat makanan yang seimbang dari makanan sehari-hari.

"Dia nggak mampu memenuhi gizi seimbang misalnya akses untuk mendapat makana sehat terbatas atau saat berpuasa sahur nggak pernah terbangun. Kondisi seperti itu, diyakini makanannya tidak bisa memenuhi terutama mikronutrien, maka dibantu dengan suplemen," kata Rita kepada detikHealth dan ditulis pada Selasa (8/7/2014).

Ditekankan dosen jurusan Gizi Poiliteknik Kesehatan II Jakarta ini, selagi bisa menerapkan gizi seimbang dan kebutuhan gizi sehari-harinya dapat tercukupi, puasa atau tidak suplemen tidak dibutuhkan. Dengan kata lain, suplemen berguna untuk mencukupi zat gizi yang tidak bisa dicukupi.

Rita mencontohkan, ketika wanita sedang menstruasi, sejatinya ia perlu mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi seperti daging merah, kacang-kacangan, tempe, dan sayuran hijau. Tetapi, ketika yang bersangkutan hanya memilih lauk hewani, mau tidak mau ia harus minum suplemen zat besi karena saat itu kondisi kebutuhan zat besinya tinggi tapi pemilihan hidangannya tidak sesuai.

Saat berpuasa, disebutkan Rita orang yang bekerja di pertambangan butuh elektrolit tinggi yang bisa didapat dari sari buah. Jika sulit mendapatkan sari buah, minuman isotonic bisa menjadi alternatif.

"Kita tidak akan butuh suplemen saat mampu mengonsumsi makanan beraneka ragam karena tidak ada zat yang kurang. Kecuali pada kondisi tertentu seperti ibu hamil dan menyusui, karena kebutuhan zat besinya tinggi maka dia perlu suplemen zat besi," tutup Rita.

(rdn/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
133243_obat1.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions