Jakarta, Selama ini, obesitas pada anak memang berhubungan erat dengan penyakit kronis seperti diabetes dan kolesterol. Tetapi, baru-baru ini ditemukan hubungan erat antara obesitas pada anak-anak dengan risiko mereka menderita asma. Para ilmuwan di Inggris dan Australia bahkan menemukan adanya keterlibatan gen dalam kedua kondisi tersebut.
Seperti dikutip dari ABC Australia, Rabu (2/7/2014), peneliti asal Inggris, Dr Raquel Granell dari University of Bristol menunjukkan hubungan sebab akibat antara obesitas dan asma pada anak-anak. Ia memperkirakan risiko asma 55 persen lebih besar per kenaikan berat badan anak.
"Kami mengasumsikan adanya keterkaitan gen dengan hubungan antara risiko asma dan obesitas pada anak-anak sebagai dasar studi ini," kata Profesor David Evans, peneliti dari University of Queensland yang turut mengamini ghasil studi ini. Namun, ia mengatakan masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan bagi para ibu yang memiliki anak gemuk. Mengingat, setiap kenaikan berat badan anak akan meningkatkan risiko sebesar 55 persen terkena asma. Angka yang cukup besar dalam menyatakan kepastian penelitian ini.
Adapula penelitian terbaru yang menunjukan ibu yang mengalami obesitas akan cenderung memiliki anak dengan gen obesitas. Obesitas ini diperkirakan akan membuat anak rentan menderita asma. Sebab, sang ibu juga memiliki kemungkinan untuk menderita asma.
Obesitas pada anak merupakan salah satu dari banyak faktor mengapa anak menderita asma. Namun, jika diperhatikan, anak-anak dengan berat badan berlebihlah yang lebih sering menderita asma. Oleh sebab itu, masalah obesitas pada anak patut menjadi perhatian orang tua, terutama para ibu.
"Mulai sekarang, sebaiknya para ibu mulai mengontrol jumlah makanan manis yang dikonsumsi anak. Perhatikan pula minuman ringan yang mereka minum. Sebisa mungkin anak tidak diberi makanan cepat saji," imbau Simon Bowler dari Medical and Scientific Advisory Committee of Asthma Australia.
(rdn/up)