Jakarta, Diketahui sikat gigi dapat menjadi 'rumah' bagi para bakteri. Nah, bakteri-bakteri ini bisa pula bersifat patogen dan menyebabkan penyakit. Apa saja risikonya?
"Dari rongga mulut berbagai macam penyakit bisa sampai, karena rongga mulut adalah pintu gerbang pertama yang bisa menerima semuanya. Mulai dari udara, makanan, minuman," ujar Prof Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, FICD Lab BioCORE, dari FKG Universitas Trisakti.
Hal tersebut diungkapkan Prof Melanie saat ditemui dalam acara Media Gathering 'Formula Nano Charcoal', yang diselenggarakan di Restoran Bunga Rampai, Jakarta, dan ditulis pada Senin (14/7/2014).
Banyaknya hal yang bisa diterima oleh mulut membuatnya menjadi rentan mengalami sakit. "Apabila ada gusi yang bengkak, gigi berlubang atau sisa makanan tidak tersikat, ini titik awal terjadi kelainan sistemik tubuh," lanjutnya.
Nah, kelainan sistemik ini kemudian menurut Prof Melanie bisa berlanjut ke arah penyakit pada organ-organ lain seperti liver, ginjal dan akhir-akhirnya bahkan ke jantung.
"Penyakit gigi tidak mematikan, tapi akibat dari kita mengabaikan kelainan mulut bisa menimbulkan risiko yang berujung pada kematian. Jangan anggap enteng kesehatan gigi," tegas Prof Melanie.
Kondisi ini bisa semakin parah jika pada dasarnya orang tersebut sudah mengalami gangguan di mulut, namun tak menjaga kebersihan sikat giginya. Akibatnya bakteri pun kian merajalela dan berkembangbiak lagi.
"Sudah bakat, bakteri berkembang biak, akhirnya tak bisa terselamatkan. Padahal 3-6 bulan sekali check up ke dokter gigi lebih murah daripada efeknya jika diabaikan. Bakteri itu bisa berkembang biak secara cepat tanpa kita duga-duga dan dampaknya juga fatal," tuturnya.
(ajg/up)
