Jakarta, Bagi sebagian keluarga, berjalan-jalan ke lapangan merupakan hal yang menyenangkan. Tapi, bagaimana dengan keluarga yang mempunyai anak autis?
Bagi keluarga yang mempunyai anak autis, pergi keluar rumah bisa saja menjadi mimpi buruk. Lampu, musik, dan keramaian bisa jadi pemicu emosi bagi anak autis dan sulit untuk diantisipasi atau dikontrol.
"Sangat sulit untuk pergi keluar rumah," ujar Shannan Maxwell, ibu dari anak dengan autisme, Steven (6).
"Saat dia sudah menangis di lantai, seluruh pengunjung toko akan menatapku seakan aku adalah ibu yang buruk. Aku hanya ingin pergi dari sana," tambahnya seperti dikutip dari CNN, Rabu (30/7/2014)
Cerita dari Shannan ini membuat seorang dokter tumbuh kembang anak di Philadelphia, dr Wendy Ross prihatin. Sebab menurutnya, tindakan mengisolasi tidaklah membuat keadaan mereka membaik di waktu yang akan datang.
"Jika anak tidak berada dalam sebuah komunitas, kembangkanlah bakat yang dimilikinya sedari muda, jadi tidak ada alasan untuk ragu akan kemandirian mereka di masa akan datang," kata dr Ross.
"Ini adalah ketidakmampuan sosial yang harus ditangani dengan baik," kata dr Ross.Next
(
up/up)