Jakarta, Pengguna moda transportasi udara pasti sudah mafhum bila tiap kali terbang mereka harus membayar sejumlah retribusi, salah satunya airport tax. Namun bandara yang satu ini cukup keterlaluan karena meminta penumpangnya membayar 'breathing tax'.
Hal ini terjadi di Maiquetia International Airport, Caracas. Tampaknya pengelola bandara ini belum cukup 'puas' membebani para pengguna pesawat terbang dengan berbagai biaya tambahan seperti pajak penumpang, pajak keberangkatan maupun retribusi bahan bakar.
Breathing tax atau pajak bernapas ini adalah sejumlah uang yang dikenakan kepada penumpang pesawat terbang agar dapat menghirup udara bersih di dalam bandara. Jumlahnya sebesar 127 bolivar atau setara dengan 20 dollar Amerika (sekitar Rp 232 ribu).
Namun seperti dikutip dari BBC, Minggu (13/7/2014), bandara internasional terbesar di Venezuela ini mengklaim pemberlakuan 'pajak bernapas' ini ada alasannya. Pajak tersebut dibebankan kepada penumpang untuk menutupi biaya penggunaan sistem baru yang digunakan bandara Maiquetia. Sistem ini memanfaatkan ozon untuk memurnikan sistem pengaturan suhu udara di dalam bandara.
Dalam rilis media yang disampaikan Kementerian Transportasi Air dan Udara dikatakan bahwa Maiquetia merupakan bandara pertama di Amerika Selatan dan Kepulauan Karibia yang menggunakan teknologi canggih ini.
Konon sistem ini memiliki kelebihan lain, yang utamanya bermanfaat bagi kesehatan para calon penumpang. Hal ini karena sistem tersebut dapat menghilangkan dan mencegah pertumbuhan bakteri yang bertebaran di bandara, termasuk menghilangkan bau tak sedap sekaligus mempertahankan sanitasi atau kebersihan gedungnya.
Akan tetapi dengan harga tiket pesawat yang melambung tinggi dan krisis ekonomi yang menggerogoti Venezuela, banyak calon penumpang yang menumpahkan kekesalannya terkait kebijakan 'breathing tax' tersebut lewat media sosial.Next
(
lil/up)