Liputan6.com, Jakarta Banyak informasi yang menyatakan orang dewasa tidur sekitar 8 jam. Namun hal tersebut dikoreksi lewat hasil penelitan terbaru dari University of California Sand Diego.
Seperti dilansir Fox, Jumat (25/7/2014) Studi yang dilakukan selama enam tahun dengan melibatkan 1,1 juta orang menyebutkan bahwa orang yang tidur 6,5 sampai 7,4 jam setiap malamnya memiliki tingkat kematian yang lebih rendah dibanding mereka yang tidur kurang maupun lebih dari itu.
Ditambahkan Daniel Kripke, salah satu peneliti dalam studi tersebut menyebutkan bahwa seseorang yang tidur dari 6,5 hingga 7,5 jam setiap malamnya lebih produktif, bahagia dan produktif dibandingkan mereka yang kurang atau lebih dari jumlah tersebut.
Dalam penelitian lain, tidur lebih dair 8 jam mengganggu kinerja dan memori pada hari berikutnya. Dan tidur terlalu sedikit dari 6,5-7,5 jam dikaitkan dengan masalah kesehatan diantaranya diabetes, obesitas dan penyakit kardiovaskular.
Namun hal diatas disanggah oleh Timothy Morgenthaler, presiden American Academy of Sleep Medicine. Dr Morgenthaler menyarankan agar orang merasakan sendiri apa yang diraskan usai tidur 7-8 jam. Menurutnya seperti dilansir Wall Street Journal, Jumat (25/7/2014) kebutuhan tidur setiap orang berbeda tergantung faktor kultural dan genetik.
Pendapat lain pun dikemukakan Safwan Badr, pengritisi kesehatan dan obat tidur dari Wayne State University School of Medicine di Detroit. "Saya rasa seseorang tidak akan kelebihan tidur. Saat tidur cukup tubuh otomatis akan terbangun," tuturnya.
(Gabriel Abdi Susanto)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.