Mungkin para ibu hamil setuju jika obat tambah darah yang diberikan pemerintah memiliki efek yang berbeda dengan yang dijual bebas
Liputan6.com, Jakarta Di saat hamil, kadang tak hanya perut yang membesar. Kaki pun ikut gendut. Ini karena tubuh menahan lebih banyak air daripada biasanya. Paha, betis, sampai jari-jari kaki jadi tambah gemuk. Jika ibu hamil banyak berdiri atau jalan, ditambah cuaca panas, di sore hari kaki bisa kian bengkak.
Kaki yang bengkak saat hamil memang biasa terjadi. Menurut studi yang dimuat dalam Journal of Women's Health Physical Therapy, dikutip Senin (28/7/2014) 80 persen ibu hamil mengalami bengkak kaki.
Memang ini tidak membahayakan ibu maupun bayi, tetapi bisa membuat ibu hamil kurang pede. Kaki juga terasa kurang nyaman karena sepatu jadi terasa sempit.
Lain halnya jika bengkak tak hanya terjadi di kaki, tetapi juga pada wajah dan tangan. Atau bengkak terjadi secara tiba-tiba dan tampak ekstrem. Bengkak seperti ini bisa saja merupakan gejala praeklamsia, dan harus segera dikonsultasikan ke dokter.
Cegah Varises
Jika ada riwayat praeklamsia, harus selalu dimonitor, supaya tidak memicu terjadinya masalah serius pada ibu maupun bayi. Selain bengkak, praeklamsia juga bisa memunculkan gejala sakit kepala berat, gangguan penglihatan seperti kabur atau ada kilatan cahaya, nyeri di bawah dada, dan muntah.
Tak hanya itu, pada ibu hamil, kulit termasuk di kaki juga lebih mudah kering atau muncul varises. Kiat untuk mencegah bengkak di kaki dapat juga membantu mencegah terjadinya varises.
Untuk mencegah kulit kering, dianjurkan rajin menggunakan pelembab dan tabir surya, tetapi pilih produk organik supaya tidak mengandung zat kimia (seperti parabens, oxybenzone, dan fragrances) yang mungkin bisa membahayakan janin.
(Gabriel Abdi Susanto)