Sejumlah sarung tangan dan sepatu boots yang digunakan petugas medis dijemur di bawah sinar matahari di pusat karantina pasien Ebola di Guekedou,Guinea (1/4). Virus ini mudah menyebar lewat udara dan kontak dengan penderita, sehingga petugas harus mengenakan baju pelindung. SEYLLOU/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Accra - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membantah bahwa wabah ebola di Afrika Barat tidak bisa mereka tangani. Dalam sebuah konferensi pers, Jumat, 27 Juni 2014, dr. Pierre Formenty, ahli dari Departemen Penyakit Menular Pengawasan dan Penanganan, mengatakan bahwa virus ini telah ditangani dengan baik. (Baca: Kasus Virus Ebola Meningkat di Afrika)
"Kami telah melakukan banyak perkerjaan penanganan di tiga negara yang terkena dampak, yaitu Guinea, Sierra Leone, dan Liberia. Kami terus mengawasi dan berusaha untuk menghentikan penularan virus ini," kata Formenty, seperti dilaporkan dari Xinhua.
Formenty mengatakan WHO dan pihak berwenang sudah berhasil mengendalikan wabah di berbagai tempat. Meskipun memang di beberapa tempat lain upaya WHO tidak juga bisa dibilang sukses.
Namun, mereka berhasil menghentikan rantai penularan di tempat lain. Sebab, mereka masih mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi, menelusuri titik hubungan masalah, dan menyampaikan pesan pada masyarakat tentang infeksi virus ini.
Namun, Formenty menjelaskan bahwa negara-negara perbatasan di Afrika Barat, seperti Pantai Gading, Mali, Senegal, dan Guinea Bissau, telah melakukan upaya pencegahan. Selain itu, pejabat kesehatan di negara itu juga telah menyediakan pengecekan jika ada orang yang diduga terpapar virus setelah melakukan perjalanan. (Baca: Delapan Fakta Virus Mematikan Ebola)
Hingga Kamis kemarin, total ada 386 virus ebola yang telah dikonfirmasi, termasuk 280 kematian di Guinea. Sedangkan Sierra Leone telah melaporkan 176 kasus dengan 78 di antaranya telah meninggal. Liberia juga telah melaporkan 63 kasus dan 41 kematian.
Dalam upaya untuk mencegah penyebaran, WHO berencana melakukan pertemuan khusus di Ghana pada 2-3 Juli mendatang. Pertemuan ini akan membahas cara terbaik untuk mengatasi masalah secara kolektif dan mengembangkan rencana respons operasional.
RINDU P. HESTYA | XINHUA
Berita Lain:
Soal Baju Nazi, Pengamat: Pakaian Itu Identitasmu
Citi Indonesia Beri Bantuan Sepuluh Pelaku Seni
Sosok Anggun dalam Parfum Grace