TEMPO.CO, Jakarta - Fotografi punya peranan penting dalam pariwisata. Melalui foto keindahan dan keragaman budaya negara akan terlihat. Bila digabungkan dengan kekuatan media sosial, fotografi dapat menjadi ujung tombak pertumbuhan sektor pariwisata. Hal itulah yang mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar "International Photo Week Indonesia 2014".
Kegiatan yang berlangsung pada 6 hingga 17 Juni 2014 ini dilaksanakan di 4 kota, yakni, Jakarta, Buton, Labuan Bajo dan Lombok. Lokasi itu dipilih karena memiliki banyak spot objek fotografi menarik.
"Kami ingin meminjam mata anda untuk divisualisasikan dalam bingkai foto tentang Indonesia. Lewat sentuhan artistik dan lensa kamera, kami ingin anda melihat betapa indahnya Indonesia," ujar Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kepada para peserta International Photo Week Indonesia 2014, di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu, 7 Juni 2014.
Sebanyak 40 fotografer dari 25 negara ikut berpartisipasi. Mereka berasal dari Australia, Bahrain, Belgia, Kanada, Cina, Prancis, Finlandia, Inggris, Irlandia, Italia, Maroko, Mesir, Myanmar, Norwegia dan Oman. Datang pula fotografer dari Sri Lanka, Serbia, Spanyol, Tunisia, Arab Saudi, Rusia, Swedia, Thailand, Turki dan Amerika Serikat.
Mari mengatakan, peserta kali ini lebih banyak daripada penyelenggaran kegiatan tahun lalu yang diikuti 15 peserta dari 15 negara." Mudah-mudahan tahun ini lebih sukses," kata Mari.
Peserta "International Photo Week Indonesia 2014" akan mengikuti berbagai kegiatan, yakni hunting foto, seminar dan diskusi fotografi.(Baca : Merekam Denyut Jalanan)
Kegiatan ini mengundang fotografer dari berbagai negara yang masih aktif memotret dan aktif dalam media sosial. Mereka merupakan fotografer yang di negaranya atau secara international telah meraih "award winning photographers".
Hadir sebagai pembicara pada seminar adalah Jacob Reznicki (USA), Master kehormatan dari Asosiasi Fotografer Profesional Amerika yang juga ahli sisi hukum hak cipta foto. Pembicara lain adalah Reha Blair dari Turki, yang mendalami fotografi upacara darwis (Dervish Ceremony) yang sarat dengan filsafat batin.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler:
Waspada, Penyakit Haters Prabowo-Jokowi Menular!
Rumah Terlalu Bersih, Timbulkan Alergi dan Asma
Anak Lebih Bugar, Lebih Pintar
5 Manfaat Bangun Lebih Pagi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.