Pages

Kamis, 12 Juni 2014

Sindikasi lifestyle.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Lifestyle 
Web design for beginners/

In this course, we cover many aspects of creating content for the web, from concept to production.
From our sponsors
Psikolog Ungkap Penyebab Perceraian Artis Muda
Jun 12th 2014, 00:20

Psikolog Ungkap Penyebab Perceraian Artis MudaBen Kasyafani-Marshanda jalani sidang perceraian (Foto: Okezone) SEMAKIN sering terdengar, artis yang baru menikah seusia jagung tiba-tiba bercerai, sebut saja pasangan Marshanda dan Ben Kasyafani. Penyebabnya, ditengarai tingkat kematangan berpikir dan bertindak yang masih penuh egosentris.

Baru-baru ini, lewat tayangan televisi, pasangan Marshanda atau Chaca dan Ben Kasyafani secara mengejutkan ingin berpisah. Padahal, tidak ada isu keretakan rumah tangga sebelumnya.

Psikolog Melly Puspita Sari mencoba menilai fenomena yang kian banyak ini. Menurutnya, proses menjalani pernikahan tidak selalu mulus, sebagian besar pasangan suami-istri tentu menyepakatinya. Kedua belah pihak terus berupaya menyelaraskan perbedaan saat menyadari bahwa pernikahan tidak semanis masa-masa pacaran.

Dia menekankan pentingnya penyelarasan agar perbedaan, sekecil apa pun, tidak akan mengganggu irama pernikahan. Menurutnya, banyak perbedaan yang disadari belakangan akan menjadi bom waktu yang siap merusak pernikahan.

"Untuk kasus Chaca dan Ben ini kan karena kedua belah pihak bersikukuh dengan perbedaan itu, bukan upaya untuk menyelaraskannya," katanya kepada Okezone lewat sambungan telefon, baru-baru ini.

Memang, terdapat proses perkenalan, sebut saja pacaran, yang dilalui. Namun, tambah Melly, hal tersebut tidak menjamin keduanya akan mampu menyelaraskan perbedaan.

"Pacaran, ta'aruf, atau apa pun namanya, itu sangat fatamorgana, masih banyak orang pakai topeng saat menjalaninya. Ijab kabul sesungguhnya menjadi proses awal penyelerasan," imbuh psikolog yang berdinas di Badan Narkotika Nasional Kepulauan Riau ini.

Ditegaskannya, diskusi untuk menyeleraskan perbedaan harus dilakukan sebelum menikah dan mencapai aspek sepele sekalipun, misalnya kebiasaan sehari-hari di rumah. Pasalnya jika dilakukan setelah menikah, banyak hal lain yang ke depannya harus juga diselaraskan.

Melly mengakui, usia pernikahan di rentang 0-5 tahun merupakan cobaan berat bagi pasangan suami-istri. Pun jika pasangan menikah di usia yang relatif muda.

"Mereka kan masih muda, masih egosentris, satu pihak ingin menjadi pemenang atas pihak lain. Tingkat kematangan individu berbeda akan cenderung melihat pernikahan juga secara berbeda," simpulnya.
(tty)

Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions