Peran penting baby sitter dalam tumbuh kembang anak (Foto: abcnewsradioonline) "DUH, susahnya cari pengasuh," keluh Mom Syifa. Sudah lebih dari 10 kali ia gonta-ganti pengasuh, tapi belum ada yang klop dengan Deril (3 tahun), putra semata wayangnya.
Memang, tak mudah mencari asisten rumah tangga (ART) atau pengasuh anak yang pas. Kalaupun cocok di hati Moms, bisa jadi tak cocok dengan si kecil. Mungkin Anda merasa bahwa si pengasuh sudah cukup dapat dipercaya dan selalu menjalankan pekerjaan sesuai instruksi, namun si kecil tetap saja menunjukkan sikap tidak suka pada si 'Mbak'. Bahkan ia tak mau ditinggal di rumah sendiri dengannya. Duh, bagaimana ini?
Pahami Gejalanya
Anak batita belum mampu menyampaikan secara spesifik alasan tidak menyukai pengasuhnya. Pada usia batita, secara umum rasa tidak nyaman anak diekspresikan dengan tangisan. Anak cenderung rewel dan tidak kooperatif. Sebab, pada usia batita tersebut, anak akan sulit mengungkapkan secara verbal mengapa ia tidak menyenangi pengasuhnya, malah anak mungkin tidak mengetahui apa yang dialaminya adalah rasa tidak nyaman.
Bersikap Objektif
Ada ragam penyebab kelakuan anak di atas. Menurut Aliva Abdullah, M. Psi, anak bisa saja merasa tidak suka karena menganggap pengasuhlah yang membuat anak terpisah atau jauh dari ibunya. Atau, ada sebab lain yang perlu diwaspadai, yakni anak merasa takut atau tidak nyaman karena pengasuh melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan pola asuh orangtua yang biasa diterima anak.
Jadi, jika ada rejection atau penolakan anak terhadap pengasuhnya, orangtua perlu melihat secara objektif permasalahan tersebut. Jangan mengganggap hal itu adalah biasa lalu memaksa anak untuk menyukai pengasuhnya. Namun, jangan pula tanpa indikasi lain berasumsi secara berlebihan bahwa pengasuhlah yang tidak baik.
Loyal dan Jujur
Tidak bisa dipungkiri, pengasuh adalah orang lain yang seringkali latar belakangnya tidak diketahui pasti oleh orangtua. Kadangkala referensi hanya dari yayasan yang belum tentu juga memiliki background checking yang cukup intens, atau dari referensi pengasuhnya teman, dan sebagainya.
"Logikanya begini, kalau kita mau pergi, lemari dan kamar kita kunci karena kita tidak tenang selama kita tinggal pergi, apalagi anak yang musti kita titipi kepada orang lain," ujar Aliva.
"Yang dikhawatirkan bukan masalah penculikan yang lebih ekstrem, tapi bagaimana pengasuh memiliki loyalitas dan kejujuran dalam mengasuh anak kita, itu yang harus dinilai. Contoh, bagaimana pengasuh memberi makan untuk anak asuhnya bukan karena ia takut kalau makanan itu tidak habis dan nanti bisa dimarahi ibu, tapi karena ia sayang sama anak asuhnya dan menyadari perlunya nutrisi yang cukup," ujarnya, panjang lebar.
Memang, sering ditemui pengasuh yang takut jika majikannya marah sehingga ia memberi makan anak asuhnya dengan dipaksa, dengan alasan "daripada makanan tidak habis, nanti Ibu marah" dan sebagainya. Nah, segala perlakuan agresif dari pengasuh, baik dengan maksud untuk kebaikan atau kesengajaan akan membuat anak merasa tidak nyaman, dan keseharian serta perkembangan anak otomatis juga dapat terganggu.
Agar Anak Nyaman
Bagaimanapun, kenyamanan anak harus menjadi prioritas utama, terutama jika kedua orangtua bekerja. Cobalah Ibu mengambil waktu cuti 1-2 hari, untuk bisa melihat keseharian pengasuh dengan si anak sehingga dapat memahami mengapa anak merasa tidak nyaman.
Berbagai hal dapat menjadi penyebab rasa ketidaknyamanan anak. Jika masalahnya dapat diperbaiki, misalnya, pengasuh kurang dapat memahami keinginan anak dan kebiasaan anak, maka Ibu dapat mengajarkan dan melatih pengasuh.
Perlu diingat, pengasuh adalah supporting bagi ibu terhadap pola asuh yang diterapkan ibu. Ibu harus mampu menentukan pola asuh dan pendekatan yang tepat bagi anak, dan mengarahkan peran pengasuh dalam porsi-porsi keseharian anak.
Namun, jika ada hal-hal yang sulit diubah, misalnya karakter pengasuh yang sangat berbeda atau ada hal-hal lain yang mencurigakan, maka jangan takut atau ragu untuk mencari pengasuh lain.
Saat ini juga sudah cukup banyak daycare (tempat penitipan anak) yang baik dan dikelola secara profesional sebagai alternatif sulitnya mencari pengasuh yang baik dan sesuai.
Sering Berganti Pengasuh
Jika peran pengasuh sebagai pendukung dapat sepenuhnya dijalankan, dan kontrol utama tetap pada orangtua, maka tidak ada masalah yang penting jika pengasuh sering berganti-ganti. Masalah yang timbul terutama mengenai adaptasi antara anak dan pengasuh, termasuk antara si ibu dan pengasuh. Bagaimana pengasuh dapat memahami pola asuh yang diterapkan ibu, dan mengadaptasi pelaksanaannya pada anak.
Hal ini bukan masalah yang sederhana, terlebih tingkat pendidikan pengasuh di Indonesia biasanya jauh di bawah tingkat edukasi ibu. Sehingga para ibu perlu menerjemahkan dengan sederhana apa yang harus dilakukan dan diantisipasi. (ftr)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.