Wawancara Khusus Kepala BKKBN
Qalbinur Nawawi - Okezone
Senin, 30 Juni 2014 00:15 wib Prof. dr. Fasli Jalal selaku Kepala BKKBN (Foto: Okezone)
RENCANA mengendalikan penduduk dimasa depan agaknya menjadi perjalanan yang tidak mudah bagi BKKBN. Pasalnya, laju usia nikah tidak begitu naik secara signifikan.
Fasli Jalal, Kepala BKKBN menjelaskan bahwa menaikan usia nikah rata-rata memang sedang digencarkan. Sebab, hal itu sangat memengaruhi kelahiran anak di masa depan dan pembangunan keluarga berkualitas.
"Usia rata-rata perkawinan usia itu 21 tahun, dan itu naiknya tidak terlalu signifikan. Dari data SDKI dulu hanya 19.8 sekarang hanya 21. Ini semua adalah beban, beban yang berat," katanya saat mendatangi redaksi Okezone, di Gedung HighEnd lantai 4, belum lama ini.
Hal senada juga disampaikan Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN, Wendy Hartanto. Dia menerangkan bahwa memiliki anak pada umur di bawah 20 tahun hanya akan menyulitkan anak dan si ibunya.
"Yang memiliki anak pada umur 15 tahun sudah banyak, misalnya di jalur Pantura, Tapal Kuda dan daerah Jember. Bayangkan 200 anak sekolah Sp disan tidak ikut ujian SMP karena dinikahkan. Yang baru tamat dari SD juga ada. Coba bayangkan kalau anak sekecil itu sudah punya anak, apakah secara psikologis dia sudah siap? Kan enggak, dan terus di cerai, seperti diketahui kasus cerai meningkat bagi wanita yang menikah usia muda. Inilah yang BKKBN sedang kejar," terangnya.
(fik)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.