TERKENA penyakit batu saluran kemih bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman pada penderitanya. Sebab, batu saluran kemih menjadikan penderitanya merasakan sakit ketika buang air kecil.
Spesialis Urologi RS Premier Bintaro, Dr Gideon FP Tampubolon, SpU, mengatakan bahwa ada berbagai penyebab terjadinya batu saluran kemih. Utamanya adalah kondisi saturasi urine, yakni konsentrasi urine yang lebih pekat pada zat-zat mineralnya.
Konsentrasi urine bisa terjadi karena seseorang mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, Dr Gideon mengatakan bahwa orang-orang yang sering terpapar sinar matahari, seperti di Indonesia yang beriklim tropis, lebih berisiko terkena batu saluran kemih karena mengalami dehidrasi.
"Daerah tropis lebih sering terpapar oleh sinar matahari dibanding daerah subtropis atau wilayah dingin sehingga relatif mengalami dehidrasi karena penguapan lebih banyak, artinya cairan di dalam tubuh menjadi berkurang. Hal tersebut akan berdampak pada konsentrasi urine yang lebih pekat sehingga memudahkan timbulnya batu di kantung kemih," katanya di Tangerang, belum lama ini.
"Jadi, kalau ingin mencegah batu saluran kemih, tentu kita harus banyak minum air, terutama air putih, bukan bir atau soda," tambahnya.
Lebih lanjut, Dr Gideon menambahkan, batu tidak hanya membentuk ginjal, juga bisa di kantung kemih jika ada penyebab sumbatan, misalnya gangguan prostat. Gangguan tersebut bisa terlihat ketika buang air kecil, tetapi tidak sampai habis lalu menyisakan urine di kantung kemih. Akibatnya, timbul batu di kantung kemih.
Sementara itu, penyakit batu kemih sebenarnya sudah sejak lama ada. Hal tersebut pernah dibuktikan dengan temuan batu di saluran kemih pada mumi di Mesir setelah dilakukan autopsi. (Baca: Tiga Kali Pipis di Malam Hari, Pertanda Pembesaran Prostat) (fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.