Pages

Kamis, 05 Juni 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Sering Begadang Tingkatkan Risiko Terserang Alzheimer
Jun 5th 2014, 00:05

Jakarta, Jangan begadang bila tak ada artinya. Lirik lagu gubahan Bang Haji Rhoma Irama tersebut memang ada benarnya juga. Begadang memang bukan saja tak ada artinya, namun juga dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer.

Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian terbaru dari Belanda. Dr Jurgen Claassen, peneliti senior dari Radboud University Medical Center di Nijmegen mengatakan bahwa sehari saja kita tidak tidur, otak sesehat apapun akan mempunyai kandungan protein penyebab alzheimer yang tinggi.

"Kami berpendapat bahwa tidur sehat dapat mengurangi kadar amyloid beta (protein penyebab alzheimer-Red) di otak dan jika tidur terganggu, proses pengurangan protein tersebut menjadi terhalang," tutur Dr Claassen seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/6/2014).

Dr Claassen mengatakan bahwa jika terus-menerus terganggu tidurnya, protein amyloid beta yang ada di otak orang tersebut dapat mengendap, dan bisa menyebabkan dirinya terserang alzheimer. Alzheimer seperti diketahui merupakan salah satu bentuk demensia paling umum yang sering ditemui di masyarakat.

Sampai saay ini penyebab pasti seseorang mengidap alzheimer memang belum diketahui. Namun para pakar sepakat bahwa amyloid beta merupakan salah satu faktor kunci dalam proses pengembangan penyakit tersebut di otak.

Penelitian Dr Claassen dilakukan terhadap 26 pria paruh baya dengan kebiasaan tidur normal. Setelah itu, kadar protein mereka akan diukur menjelang, setelah dan jika kekurangan waktu tidur. Proses tersebut dilakukan dengan cara memasukkan kateter pada tulang punggung untuk mengambil sampel cairan otak.

Hasilnya menunjukkan bahwa pria yang tidur nyenyak pada malam harinya memumpunyai kadar amyloid beta 6 persen lebih sedikit daripada sebelum tidur. Sementara itu, mereka yang tidak tidur alias begadang tidak memiliki perubahan kadar amyloid beta.

Namun Dr Claassen mengatakan bahwa tidur sehat dan nyenyak setiap hari dapat mencegah alzheimer. Dikatakannya bahwa kurang tidur hanyalah salah satu dari banyak faktor risiko terserang alzheimer.

"Penyakit ini memang mempunyai banyak sebab, kurang tidur adalah salah satunya. Namun bukan berarti jika tidur cukup tidur Anda bebas alzheimer. Banyak faktor risiko lain seperti obesitas, tekanan darah tinggi dan genetik," pungkas Dr Claassen.

(up/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
070744_brain3ts.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions