Tanjung Benoa, Bali, Pola asuh modern yang menjadi tren saat ini diketahui membuat orang tua menjadi lebih mawas diri terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, pola asuh modern juga ditengarai menyebabkan orang tua menjadi lebih overprotective.
Ternyata, bukan hanya itu saja efek yang dihasilkan akibat pola asuh modern. Pakar ilmu budaya dari Singapura, Preeti Varma mengatakan bahwa tren pola asuh modern yang berkembang merupakan salah satu penyebab tingginya angka obesitas anak.
Dikatakan Preeti bahwa obesitas anak terjadi karena adanya persepsi bahwa makanan cepat saji atau junk food merupakan suatu bentuk kemoderenan. Sehingga orang tua tak ragu untuk memberikan makanan seperti pizza, kentang goreng, burger serta minuman bersoda sebagai bagian dari snack anak.
"Dua pertiga kasus obesitas anak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, Thailand, dan negara-negara Asia lainnya. Masuknya makanan cepat saji ke berbagai pelosok menjadi salah satu penyebabnya," ungkap Varma.
Pernyataan tersebut diungkapkannya pada acara Solusi Pemenuhan Gizi Anak Sesuai Tren Pola Asuh Masa Kini yang diselenggarakan di Hotel Sol Beach House, Tanjung Benoa, Bali dan ditulis Senin (16/6/2014).
Senada dengan Varma, pakar tumbuh kembang anak Dr dr Ahmad Suryawan, SpA(K) mengatakan bahwa berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan, Indonesia dihadapkan dengan dua permasalahan utama malnutrisi anak, yakni soal gizi buruk dan kelebihan gizi alias kegemukan.
Pada 2007, prevalensi anak gemuk yang ada di Indonesia berada di angka 11,9 persen. Akan tetapi angka tersebut naik menjadi 14 persen pada 2013. Prevalensi anak gemuk bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan anak gizi buruk (5,7 persen) dan anak gizi kurang (13 persen).
"Ini merupakan tantangan besar bagi tumbuh kembang anak. Harus ada upaya yang dilakukan orang tua untuk dapat memberikan nutrisi yang seimbang dalam jumlah, jenis, jadwal dan cara yang sesuai dengan tahapan usia anak," ungkap Dr Wawan.
(up/up)