Jakarta, USG (Ultrasonografi) perabdominal atau USG melalui perut memang pilihan paling sering dipilih oleh para ibu hamil untuk mengecek kandungannya. Akan tetapi pada orang yang obesitas, sering kali lemak menghalangi pandangan sonar sehingga hasil pencitraan menjadi tidak baik.
Untuk itu dokter biasanya akan menyarankan metode USG lainnya. USG tersebut biasa disebut sebagai USG transvaginal. Lalu apa bedanya dengan USG biasa?
"USG transvaginal dilakukan apabila kita mau mengevaluasi rahim dan indung telur dgn lebih jelas, atau untuk melihat kehamilan trimester I dgn lebih jelas," tutur dr Sita Ayu Arumi, SpOG dari RS Bunda Jakarta saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (11/6/2014).
dr Sita melanjutkan bahwa agar lebih jelas, alat USG akan ditempelkan di mulut rahim atau fornix. Sehingga, tidak banyak jaringan lain antara USG dan organ yang akan dievaluasi, janin atau rahim misalnya. dr Sita mengatakan bahwa memang biasanya metode USG ini dilakukan untuk pasien yang obesitas.
Senada dengan dr Sita, dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soepomo Surabaya mengatakan bahwa selain untuk pasien obesitas, USG Transvaginal merupakan metode terbaik untuk mengevaluasi organ reproduksi yang masih normal atau tidak hamil.
Dikatakan dr Hari bahwa USG transvaginal mempunyai resolusi pencitraan yang lebih tinggi, dalam artian lebih detail untuk skala kecil tetapi luas area pemeriksaan lebih rendah dibanding USG perabdominal atau USG perut.
"Sehingga keuntungan ini membuat USG transvaginal sering dipilih untuk usia kehamilan kecil yang susah dievaluasi dengan perabdominam, atau keadaan tertentu pada ibu seperti obesitas dan tentunya evaluasi organ reproduksi normal (tidak hamil) USG Transvaginal masih dijadikan standart terbaik," tandas dr Hari lagi.
Akan tetapi dr Hari mengatakan bahwa USG Transvaginal tidak disarankan bagi mereka yang belum menikah. Pasalnya, memasukkan alat usg ke dalam vagina tentunya akan merobek selaput dara, suatu hal yang dijaga oleh wanita yang belum menikah.
"Syarat mutlak untuk melakukan USG Transvaginal adalah pasien sudah pernah berhubungan sebelumnya, sehingga memasukkan USG Transvaginal tidak membuat robekan selaput dara," ucap dr Hari yang juga pengasuh konsultasi kandungan di detikHealth.
(rdn/up)