Jakarta, Satu jenis virus flu burung terbaru, H10N8, baru saja ditemukan di Tiongkok. Kekhawatiran publik mengenai dampak virus flu terbaru ini disanggah oleh para ahli yang mengatakan bahwa virus flu tersebut bukan suatu ancaman global dalam waktu dekat.
Kekhawatiran dipicu dari laporan mengenai tiga kasus dan dua kematian akibat H10N8 sejak Desember tahun lalu.
Tiongkok kerap dilanda ancaman dari merebaknya beberapa virus flu. H7N9 menjadi sorotan pada Maret tahun lalu dan H5N1 sampai saat ini masih memberikan ancaman. Pasalnya, di Tiongkok terdapat populasi yang besar yang tinggal dekat bersama hewan unggas.
Dr John McCauley, direktur Influenza Centre World Health Organization (WHO) di UK Medical Research Council's National Institute for Medical Research, mengungkapkan bahwa, "Saat ini banyak yang lebih diprioritaskan ketimbang H10N8. Virus avian influenza yang telah merebak di Tiongkok dalam 10 tahun terakhir adalah ancaman yang lebih signifikan."
Para ahli di UK Medical Research Council telah menelusuri lebih lanjut mengenai virus ini dan tidak menemukan ciri khas layaknya virus-virus flu terdahulu yang sempat menjadi endemik global.
Salah satu ciri virus H10N8 adalah masih memiliki kecenderungan untuk menginfeksi burung ketimbang manusia. Sehingga membuatnya tak perlu menjadi sorotan dunia saat ini.
"Virus ini perlu diwaspadai, tapi bukan suatu ancaman dalam waktu dekat," tambah Dr. John, sebagaimana dikutip dari BBC News, Selasa (3/6/2014).
(up/up)