Liputan6.com, London Kaum perempuan memilih operasi plastik untuk memperbaiki penampilannya. Namun, usahanya untuk tetap cantik dan awet muda itu tanpa sengaja merusak hubungannya dengan anak-anaknya karena tak mengenalinya lagi.
Sebuah penelitian yang dilakukan Dr David Neal dari University of California pada tahun 2011 menunjukkan, melakukan suntikan botox bisa mengubah cara bayi melihat orang dewasa. Bayi ini jadi tak mengenali emosi dari orangtuanya yang melakukan suntikan botox.
Kondisi tersebut tanpa disadari bisa membuat bayi bingung karena tak mendapat respons emosional. Hal ini membuat bayi tertekan dan marah.
Dr Neal menjelaskan, ketika bayi tak bisa meniru emosi orangtuanya, seperti menunjukkan kesedihan atau kebahagiaan, bayi-bayi ini menjadi bingung.
Pada 2013 di Inggris lebih dari 50 ribu prosedur bedah kosmetik dilakukan. Angka itu naik 17 persen dibandingkan tahun 2012.
Penelitian di atas muncul lagi ke permukaan setelah seniman Inggris menentang orangtua melakukan operasi plastik di Hay Festival di Brecon Beacons National Park.
Ia adalah Jonathan Yeo seperti dilaporkan TheTimes, Minggu (1/6/2014). Ia mengatakan operasi plastik membuat kita melihat secara homogenisasi sebagai efek negatif dari mengubah penampilan.
"Selain faktanya itu berisiko, menyakitkan, dan mahal, seringkali Anda tetap melakukannya," kata Yeo.
(Igw) ;
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.