Pages

Senin, 09 Juni 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Teach your child to read.

Save 20% now with Hooked on Phonics! Enter 'SAVE20' at checkout.
From our sponsors
4 Dugaan Kuat MERS Ditularkan Unta
Jun 9th 2014, 04:00, by Fitri Syarifah

Sejauh ini dugaan kuat MERS disebarkan melalui unta.

Liputan6.com, Jakarta Penelitian mengenai asal muasal Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS) memang masih diteliti lebih lanjut. Tapi sejumlah penelitian dan dugaan terus dikaitkan dengan unta.

Seperti diungkapkan Kepala Badan Litbangkes Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia yang juga salah satu anggota Emergency Committee WHO untuk MERS-CoV, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama bahwa sejauh ini dugaan kuat MERS disebarkan melalui unta.

"Jamaah umrah atau calon haji jangan kontak langsung dengan unta, jangan kunjungi peternakan unta dan jangan konsumsi susu Unta mentah‎," katanya pada laporan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (9/6/2014).

Tentang unta dan susu unta ini, Tjandra menyampaikan 4 hal, yaitu:

1. Di tahun 2014 sudah ada 5 artikel penelitian di jurnal internasional tentang unta ini

2. Artikel terakhir di ‎New England Journal of Medicine oleh Jonathan Bell dan rekannya di Nottingham University menemukan, pasien  MERS yang ternyata memelihara sembilan ekor unta. Pria berusia 44 tahun itu disebutkan sempat memberikan obat berupa tetes hidung pada unta-unta peliharaannya itu. Genom pasien dan genom di untanya adalah "match". (Baca: Pemerintah Arab mulai percaya MERS dari unta setelah ditemukan pasien MERS memelihara unta)

3. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih mengkaji kepastian sumber penularan dari unta ini, sedang dicoba dilakukan semacam meta analisis dan sebagainya.

4. Secara umum sudah dianjurkan untuk tidak kontak dengan unta. Kasus terdekat dari negara kita, yaitu kasus di Malaysia, memang tidak dianjurkan mengonsumsi susu unta mentah sebelum pulang.

Tjandra menambahkan, sejauh ini Balitbangkes sedang melakukan kemungkinan pemeriksaan antibodi. "Kami sudah menghubungi WHO dan NIH/CDC USA dan memang belum ada prosedur yang baku.‎ Untuk pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dua kali untuk diagnosis, sampai sekarang masih kami laksanakan dengan ketat sesuai prosedur internasional," katanya.

(Melly Febrida)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions