Sebuah penelitian di Inggris justru menemukan dampak buruk orang yang terlalu banyak tidur.
Liputan6.com, Jakarta Meski puasa, waktu tidur malam berkurang. Tapi bukan berarti sepanjang hari Anda bisa tidur terus. Memang, tidur sangat penting demi menjaga kesehatan. Tapi sebuah penelitian di Inggris justru menemukan dampak buruk orang yang terlalu banyak tidur.
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Warwick, Inggris menemukan bahwa tidur kurang dari enam jam dan lebih dari 8 jam sehari berisiko memiliki masalah otak.
Seperti dikutip laman News, Senin (30/6/2014), peneliti melibatkan 9.000 pria dan wanita yang berusia 50-64 tahun dan 64-89 tahun untuk meneliti risiko melemahnya otak saat seseorang terlalu banyak tidur.
"Mengoptimalkan tidur pada usia yang lebih tua dapat membantu menunda penurunan fungsi otak serta mencegah risiko demensia. Sebaliknya, tidur lebih dari delapan jam berisiko penurunan fungsi otak," kata peneliti Profesor Francesco Cappuccio.
Penulis studi, Dr Michelle Miller mengatakan, tidur sebaiknya dilakukan enam sampai delapan jam untuk menghindari risiko obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan stroke.
Yang menarik, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One ini mengungkapkan risiko penyakit akibat kebanyakan tidur juga terkait dengan depresi, pengangguran dan miskin sehingga rentan mengalami masalah kesehatan.
(Gabriel Abdi Susanto)