Pemerintah menjaga harga daging sapi tak lebih dari Rp.100 ribu/kg. Para pedagang menggantungkan daging sapi yang siap ditawarkan kepada calon pembeli, Pasar Senen, Jakarta, Rabu (25/6/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, Bogor Jelang bulan Ramadan, Pemerintah Kota Bogor melakukan razia pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga dan kecurangan yang dilakukan para pedagang pasar dalam menjual barang dagangannya. Dalam razia ini petugas menemukan bahan makanan yang mengandung zat berbahaya.
Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, zat berbahaya yang ditemukan ada dalam bahan makanan yakni seperti rodamin atau zat pewarna dan formalin. Zat rodamin sendiri ditemui terdapat di kerupuk, sedangkan formalin ditemukan di tahu dan usus ayam.
"Tadi sudah diperiksa tapi nanti kita lakukan pengecekan dulu di laboratorium. Ada beberapa tadi kita temukan zat-zat terlarang sepertinya. ya, seperti formalin dan rodamin," katanya saat ikut dalam razia di Pasar Kenon Kembang Kota Bogor, Jumat (27/6/2014).
Bima Arya menambahkan, selain penemuan zat terlarang. Ditemukan juga sejumlah kenaikan pada harga bahan pokok, tercatat 11 komoditas mengalami kenaikan seperti telur, ayam dan lainnya. Namun pihaknya sudah menginstruksikan kepada Dinas Perdagangan untuk melakukan stabilisasi terhadap harga bahan pokok.
"Kita akan lakukan sidak pasar terus untuk memantau harga kebutuhan masyarakat. Ya kita temukan juga ada 11 komoditas yang naik harganya," tukasnya.
Sidak pasar ini juga dilakukan di Pasar Bogor. Di lokasi ini, Dinas Peternakan mengambil sampel usus ayam yang diduga berformalin untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. Karena pada pengetesan awal, terbukti usus yang dijual mengandung formalin. Selain itu, pedagang yang terbukti menjual akan ditindak tegas oleh Pemkot Bogor.
(Gabriel Abdi Susanto)