Pages

Minggu, 25 Mei 2014

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Merekam Denyut Jalanan
May 25th 2014, 05:58

Berita Terkait

TEMPO.CO, Jakarta - Para fotografer amatiran dan profesional terpikat pada street photography. Mereka ramai-ramai merekam kehidupan masyarakat kota di ruang-ruang publik. Dengan kamera telepon seluler pun bisa. Ada masalah etika di sana.

Fotografi jalanan mencoba merekam kehidupan manusia apa adanya. Para penganutnya tumbuh subur di sini. Etikanya tergantung si juru foto.

Bertrand Meunier masih terlihat lelah. Sesekali tangan fotografer Prancis itu menopang dahi dan matanya terpejam. Beberapa menit kemudian dia tersadar lalu menghisap rokoknya. Dua suapan terakhir soto betawi dilahapnya dalam waktu tak sampai semenit.

"Maaf, saya lelah sekali dan masih merasa jet lag," katanya saat ditemui di Kedai Kopi Salihara, Jumat lalu.

Meunier didatangkan oleh Institut Francais Indonesia (IFI) dari Paris ke Jakarta untuk menggelar pameran foto jalanan "Hub Side Down" di Salihara, Jakarta Selatan. Pameran selama dua pekan lebih itu dibuka pada Sabtu lalu dan akan ditutup dengan sebuah diskusi tentang "Jakarta dan Fotografi Jalanan".

Anggota Tendance Floue, kelompok fotografer garda depan Prancis, ini pernah merekam kepahitan hidup rakyat di kawasan industri di Cina sesudah Mao Zedong berkuasa, yang memenangi Niepce Award, penghargaan bergengsi bagi fotografi profesional Prancis, pada 2007. Buku fotonya, The Blood of China: When Silence Kills, yang dibikin bersama wartawan Pierre Haski, memenangi International Media Prize dan Jossep Kessel Prize pada 2005.(Baca : Apa Itu Fotografi Jalanan?)

Kali ini dia akan memamerkan 67 foto yang diambil di Hong Kong, Bangkok, Tokyo, Shanghai, dan Jakarta. Karyanya merupakan kritik terhadap kehidupan urban yang dipenuhi konsumerisme dan kepahitan di tengah indutrialisasi.

"Ini bentuk kekhawatiran saya terhadap sikap orang saat ini yang bahagia bila dapat membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan," kata dia.

Semua foto diambil Meunier secara spontan dan merekam kehidupan manusia di ruang publik, sebagian ciri dari fotografi jalanan (street photography), meskipun Meunier mengaku karir berawal dari fotografi dokumenter. Konsep fotografi jalanan, menurut Meunier, adalah tehnik pengambilan foto yang jujur dan spontan.

Ia mengistilahkannya dengan banalitas, yaitu suatu hal yang sangat biasa. "Ini perbedaannya dengan fotografi jurnalistik dan estetik yang mengutamakan keluarbiasaan dan keindahan gambar," kata dia setelah menghabiskan semangkuk Soto Betawi

CHETA NILAWATY

Berita Terpopuler
4 Gerakan Tubuh yang Tingkatkan Kemampuan Otak
Bermanfaat, Terapi Stem Cell Masih Diperdebatkan
Manfaat Stem Cell untuk Sembuhkan Penyakit
Mengenal Stem Cell, Sel Penyembuh untuk Kesehatan
Ruang-ruang Persembahan Hide Yamamoto  

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions