Peragaan busana Didiet Maulana (Foto : Raiza/Okezone) KREATIVITAS seorang desainer bisa hadir dari banyak hal, seperti Didiet Maulana, yang begitu mencintai kain tenun Indonesia. Menariknya, pada ajang Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2014 Didiet mencampur lurik yang identik dengan garis horizontal asal Klaten dengan endek yang kaya akan motif dan warna.
Ikat Indonesia merupakan brand tersohor milik Didiet Maulana yang menggunakan tenun sebagai material inti dari koleksinya. Kali ini, Didiet memadupadankan dua motif dari dua tenun yang berbeda menjadi busana stylist dan wearable.
Tenun endek dari Bali sangat kaya akan motif, corak dan warna. Dia berhasil memadupadankannya dengan motif lurik yang monoton. Hasilnya, busana kasual yang bisa dikenakan anak muda, yang dia perkenalkan.
Didiet mengaku tidak mengalami banyak kesulitan pada saat merancang busana dari kedua kain tradisional tersebut. Namun, dia memiliki tantangan tersendiri, saat memadupadankan warna dari keduanya.
"Kesulitan besar sih tidak begitu kelihatan, tetapi kalau memadupadankan warna itu tantangan tersendiri. Karena saya tidak menggunakan warna standar yang sudah ada, yang dilakukan adalah memerhatikan dari segi warna dan material," katanya kepada Okezone di Hotel Harris Kelapa Gading, Jakarta, baru-baru ini.
Didiet sangat memerhatikan betul beberapa warna agar kualitas dan coraknya tidak pudar oleh warna yang luntur. Selain itu, bahan yang digunakan juga menjadi poin penting saat mengerjakan kedua tenun tersebut.
"Kualitas bahan dan warna harus saya perhatikan dan maintain secara baik dan betul. Apalagi, ada material dari sutra, ini juga menjadi tantangan, tapi senang juga karena mereka bisa menggunakan sesuatu yang baru apa yang dulu pernah dipakai," tutupnya.
Kedua kain tenun tersebut bisa menjadi satu busana, dia mencampurnya dengan apik meski dirasa kurang pas karena memiliki corak dan warna yang sedikit berbeda.
(ftr) Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.