Pages

Selasa, 06 Mei 2014

Sindikasi lifestyle.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Lifestyle 
Mobile App Design from scratch.

A step by step guide to learn how to design a great mobile app.
From our sponsors
Didik Disiplin Pakai Kekerasan, Saran untuk Orangtua?
May 6th 2014, 03:54

Selasa, 6 Mei 2014 - 10:54 wib | Marieska Harya Virdhani - Okezone

Susanto (Foto: Marieska/Okezone)Susanto (Foto: Marieska/Okezone) POLA asuh orangtua hingga latar belakang keluarga bakal memengaruhi karakter atau pribadi seorang anak. Jika dididik menggunakan kekerasan, maka akan berpengaruh buruk pada psikologis anak dan daya tumbuh kembangnya.  
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan, untuk menangani kasus kekerasan anak, baik anak sebagai pelaku maupun korban agar jangan terjebak pada aspek hilir, semua pihak penyelenggara harus fokus pada hulu. Pelaku kekerasan tertinggi justru adalah ibunya.
 
"Ibu sering menjadi pelaku kekerasan, perspektif perlindungan anak masih minim. Sehingga anak dipandang aset bagi keluarga, perlakuan kasar tersebut bagi keluarga dianggap benar," katanya kepada wartawan saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Lapas Pondok Rajeg, Cibinong, Selasa (6/5/2014).
 
Pendisiplinan terhadap anak, lanjutnya, tidak dibenarkan dengan cara memukul. Cara pandang mendidik dengan cara disiplin yang salah tersebut harus diubah.
 
"Menafikan prosesnya, dikit-dikit anak dipukul, proses sama output-nya harus berbanding lurus. Harus diubah mindset-nya. Hasil penelitian kami, faktor ekonomi juga jadi pemicu kekerasan terhadap anak, persepsi yang saya sampaikan, konflik keluarga juga membuat anak sering jadi korban, marah pada suami anak 'dibanting'," ungkapnya.
 
Rasa kesal di dalam hati seorang ibu juga kerap melampiaskannya kepada anak. Dia pun meminta budaya mendidik anak dengan menggunakan media alat pukul harus dihapuskan.
 
"Misalnya orientasi tertentu, pengaruh budaya, rotan dan gesper untuk didik disiplin, tradisi kultural seperti itu harus di-filter," jelasnya.
 
Susanto menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan survei sejumlah kasus kekerasan anak. Khusus untuk kekerasan anak, peningkatannya mencapai 35 persen.
 
"Kasus di KPAI untuk kekerasan seksual, kita sedang survei, kalau di KPAI berbasis pelaporan. Kekerasan dipukul itu mudah sekali dideteksi, hampir 35 persen peningkatannya," tutupnya.
(tty)

Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions