Nenek perlu beri pemahaman kondisi orangtua kepada anak (Foto: rentcafe) TUNTUTAN pekerjaan membuat banyak orangtua merelakan anaknya diasuh oleh baby sitter ataupun orangtuanya. Ada plus-minus bagi tumbuh kembangnya bila anak diasuh oleh neneknya.
Menurut pemerhati dan psikolog anak, Seto Mulyadi, sebetulnya sah-sah saja jika anak tinggal bersama neneknya. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kakek dan neneknya memberikan pemahaman kepada sang cucu manakala bertanya seputar ayah-bundanya, yang bekerja jauh dan tidak bisa sering bertemu.
Penting disimak, jangan sampai anak kehilangan sosok orangtuanya. Adalah kewajiban kakek dan neneknya untuk memberi gambaran tentang pekerjaan orangtuanya sehingga anak akan paham bahwa orangtuanya bekerja demi masa depannya.
"Sebetulnya, baik saja jika anak ditinggal orangtuanya dan dirawat dengan kakek-neneknya. Yang harus diperhatikan itu, anak harus paham dan mengerti situasi orangtuanya. Kakek dan neneknya pun harus menjelaskan dengan cara yang baik," katanya saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, belum lama ini.
Lain halnya dengan anak yang pada saat lahir memang tidak memiliki orangtua atau yatim piatu. Kakek dan neneknya harus mampu menggantikan peran orangtua kandung agar anak tidak merasa kesepian dan tetap memiliki pegangan.
Pola asuh yang baik dan maksimal harus diterapkan pada pengasuh anak, pengganti orangtua kandung. "Tokoh pengganti kedua orangtuanya harus bisa memahami waktu-waktu anak, misalnya saat belajar harus belajar, tidur siang, bermain, dan lain sebagainya. Jangan sampai anak terlalu dikekang geraknya karena tinggal bersama kakek dan neneknya. Mereka juga harus diberi pemahaman yang baik bahwa tinggal bersama kakek dan nenek berbeda dengan tinggal bersama orangtua kandung agar paham dan disiplin ke depannya," tutupnya. (ftr)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.