Disfungsi ereksi tidak hanya dapat diobati dengan pil biru kecil. Bahkan, ada beberapa faktor yang dapat dimodifikasi seperti berat badan, asupan alkohol, dan aktivitas fisik yang dapat membantu Meningkatkan fungsi ereksi, tulis sebuah studi baru di Journal of Sexual Medicine.
Dalam studi ini, peneliti menganalisa 765 pria usia 35-80 tahun di Australia. Para peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data tentang gairah seksual, aktivitas seksual, dan preferensi seksual mereka. Kemudian mereka menilai fungsi ereksi para responden dengan menggunakan kuesioner lain.
Peserta ditanyai juga tentang kesehatan mereka secara keseluruhan - seperti berat badan, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, depresi, dan pola tidur. Ketika responden diteliti selama lima tahun, peneliti menemukan bahwa responden yang kebiasaan dan kesehatannya meningkat dari waktu ke waktu cenderung memiliki peningkatan dalam fungsi seksual.
Dan meskipun penelitian ini sebagian besar meneliti pria yang lebih tua, masalah ereksi juga terjadi pada pria yang lebih muda, kata Darius Paduch, MD, ahli urologi dan spesialis kedokteran seksual laki-laki di New York-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center. Dia punya banyak pasien berusia tiga puluhan dan empat puluhan, "Dan saya sarankan mereka untuk membuat perubahan dalam gaya hidup mereka," kata Paduch.
Namun, Paduch memperingatkan jika disfungsi seksual pada pria juga sering disebabkan oleh sesuatu hal yang dapat mengancam jiwa, yaitu masalah kardiovaskular. Berikut adalah lima faktor yang dapat Meningkatkan ereksi seorang pria tanpa harus ke rumah sakit atau mengonsumsi obat, seperti dilansir Women'sHealthmag.
Berat badan
Mempertahankan Index Massa Tubuh (IMT) yang sehat dapat membantu pria mendapatkan kejantanan mereka kembali. Pria yang mengalami obesitas memiliki kadar testosteron jauh lebih rendah yang jelas memainkan peranan utama dalam fungsi seksual. Untuk itu, mengubah asupan makanan dan minuman serta menurunkan berat badan adalah saran pertama untuk mengatasi masalah ereksi.
Pola tidur
Jika ketika bangun di pagi hari pria tidak ereksi, itu mungkin karena pola tidurnya. Gangguan tidur bisa disebabkan karena dengkuran atau sleep anea. Sleep apnea akan mengganggu siklus tidur dan mempengaruhi siklus reguler ereksi selama malam hari. Tentu saja, kurang tidur mempengaruhi gairah seks juga jadi Paduch mendesak pasiennya untuk cukup tidur setiap malam.
Olahraga
Pria yang sehat dan rajin berolahraga melakukan hubungan seks jauh lebih baik. "Beberapa minggu yang lalu seorang pasien mengatan padaku bahwa ketika ia pergi ke gym secara teratur, gairah seksnya menjadi jauh lebih baik dan jika dia berhenti, (gairah seksnya) turun," kenang Paduch. Aktivitas fisik selain bagus untuk menurunkan berat badan dan mengurangi obesitas, juga membantu pria merasa lebih baik dengan dirinya, membuatnya merasa lebih percaya diri tanpa berpakaian. Plus, olahraga akan meningkatkan testosteronnya yang dapat membantu mendongkrak gairahnya.
Makanan-minuman
Menurunkan kadar kolesterol dapat membantu meningkatkan testosteron pria. So, asupan makanan dan minuman sangat penting dalam urusan fungsi seksual. Plus, kadar gula yang tinggi pada pria dengan diabetes dapat memengaruhi fungsi saraf di penisnya, kata Paduch. Dalam kasus ini, turunnya berat badan dapat membantu kontrol gula dan mengirim sinyal ke saraf.
Alkohol
Anehnya, sedikit alkohol dapat membantu pria dengan disfungsi seksual. Satu sampai dua gelas sehari alkohol dapat mengurangi risiko masalah kardiovaskular - penyebab utama disfungsi ereksi. Namun, jangan berlebihan. Penelitian pada hewan mengungkapkan jika kadar volume alkohol yang tinggi menyebabkan Mr P ereksi.
(ren)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.