Jakarta, Tanpa disadari, ternyata hal-hal yang ditemui setiap hari bisa saja membawa risiko kanker, seperti bahan makanan yang pernah terpapar pestisida atau pewarna pada pakaian. Baru-baru ini sebuah lembaga konsumen di Australia pun menemukan produk jins yang memakai pewarna berbahaya.
Lembaga bernama Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) itu bahkan telah mengeluarkan peringatan tentang adanya sejumlah produk celana jins yang menggunakan pewarna berbahaya dijual bebas di Australia. Bahkan ACCC tidak hanya menemukan produk pewarna ini pada celana jins, namun juga sejumlah produk pakaian anak-anak, seprai, hingga sarung bantal.
Yang disesalkan ACCC, pewarna yang digunakan dalam industri ini terbukti berbahaya dan konsentrasinya pun di atas rata-rata atau melebihi standar yang diperbolehkan.
Sebagai tindak lanjutnya, selain mengeluarkan warning, ACCC juga menarik produk-produk yang mereka pastikan mengandung pewarna berbahaya tersebut dari peredaran. Jumlahnya mencapai lebih dari 121.000 buah, berasal dari berbagai merk retailer seperti Myer, Target, Rivers, Trade Secret dan Just Jeans.
"Masalahnya pewarna ini diketahui sebagai karsinogen, meskipun risikonya untuk berpindah dari pakaian ke orangnya sangatlah rendah. Anda baru berisiko (kanker) bila celana itu dipakai dalam waktu lama dalam keadaan berkeringat," papar Delia Rickard dari ACCC, seperti dikutip dari ABC Australia, Minggu (11/5/2014).
Rickard menambahkan untuk itu, penggunaan pewarna tertentu seperti pewarna berbahan benzidine harus dikurangi atau diminimalisir, terutama oleh produsen garmen di Australia.
Sayangnya, hingga kini pemerintah Australia belum pernah mengeluarkan peraturan khusus untuk membatasi penggunaan pewarna pada industri garmen.
"Makanya kami sedang mencari aturan apa yang tepat untuk mengatasi situasi semacam ini," imbuh Rickard.
Tak hanya pewarna pakaian, sebelumnya pewarna karamel dalam minuman bersoda maupun pewarna rambut juga ditengarai dapat memicu kanker.
(lil/vit)